Penggunaan kekuatan di wilayah sebuah negara tanpa persetujuan negara itu merupakan pelanggaran..."
Islamabad (ANTARA News) - Serangan-serangan pesawat tak berawak AS terhadap Taliban dan Al Qaida melanggar kedaulatan Pakistan karena pemerintah negara tersebut secara terang-terangan tidak merestui operasi itu, kata seorang utusan PBB.
Pakistan berulang kali mengecam serangan-serangan pesawat tak berawak AS dan menganggapnya sebagai pelanggaran kedaulatan yang mengobarkan sentimen anti-Amerika meski telegram diplomatik yang bocor menunjukkan bahwa sejumlah pemimpin negara tersebut secara diam-diam menyetujui operasi AS itu., lapor AFP.
Pelapor khusus PBB mengenai pemberantasan terorisme dan hak asasi manusia, Ben Emmerson, mengunjungi Islamabad pekan ini sebagai bagian dari penyelidikan atas jatuhnya korban-korban sipil dalam serangan pesawat tak berawak di Pakistan.
"Posisi pemerintah Pakistan sangat jelas. Mereka tidak menyetujui penggunaan pesawat tak berawak oleh AS di wilayah mereka dan menganggap hal ini sebagai pelanggaran kedaulatan Pakistan," kata Emmerson.
"Penggunaan kekuatan di wilayah sebuah negara tanpa persetujuan negara itu merupakan pelanggaran dan karenanya itu melanggar kedaulatan Pakistan," tambahnya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah kunjungan itu.
Emmerson, seorang pengacara Inggris, mengatakan pada Januari, perluasan operasi pesawat tak berawak dan penggunaannya yang meningkat memerlukan kerangka hukum baru. Ia masih menyelidiki apakah serangan pesawat tak berawak telah menimbulkan korban-korban sipil.
Menurut Biro Jurnalisme Investigatif Inggris, serangan-serangan pesawat tak berawak CIA di Pakistan menewaskan 3.577 orang sejak 2004, dan 884 orang dari mereka adalah warga sipil, termasuk 197 anak.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.
Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.
Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. (M014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013