Menurut Menlu RI Retno Marsudi, ASEAN tahun ini mulai mengarusutamakan implementasi Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) dan mengharapkan pendekatan strategis melalui kerja sama yang inklusif dan kebiasaan dialog selalu dijunjung oleh semua mitra ASEAN, termasuk AS.
“Kami percaya bahwa AS akan terus mendukung sentralitas ASEAN dan memperkuat posisi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan,” kata Retno dalam Pertemuan Menlu ASEAN bersama Menlu AS Antony Blinken di Jakarta, Jumat.
“Dan saya percaya bahwa pertemuan kita hari ini akan menghasilkan komitmen baru untuk kerja sama konkret lebih lanjut antara ASEAN dan AS, dan pada saat yang sama berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di kawasan,” tutur dia, mewakili Indonesia sebagai koordinator kemitraan ASEAN-AS.
Dia menegaskan bahwa semangat kolaborasi adalah satu-satunya kompas ASEAN menuju arsitektur regional yang inklusif, dan ASEAN menyambut semua negara untuk bergabung menjalin interaksi di Indo-Pasifik.
Baca juga: Inggris tegaskan komitmen pada Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik
Melalui AOIP, menurut Retno, ASEAN bertekad mendorong kerja sama konkret yang secara langsung bermanfaat bagi masyarakat di empat sektor prioritas, yaitu konektivitas, maritim, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan ekonomi.
“Ini adalah area yang sama untuk Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-AS. Empat bidang yang mewujudkan minat kita bersama dan menyatukan kita, empat area yang akan memperkuat ikatan kita di Indo-Pasifik serta untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan di antara kita," ujar Retno.
"Oleh karena itu, dukungan AS untuk menerapkan pandangan ini sangat penting,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa mencapai perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik tidak hanya menjadi kemenangan di tingkat regional tetapi juga di tingkat global.
“Sebagai mitra strategis komprehensif ASEAN, AS memegang kunci untuk mewujudkan aspirasi ini. Jadi ASEAN sangat membutuhkan AS untuk menjadi kontributor yang signifikan di Indo-Pasifik,” kata Retno.
Baca juga: Menlu Retno: Jangan sampai Indo-Pasifik jadi medan perang berikutnya
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023