Ada lima orang yang terindikasi `people smuggling` (perdagangan manusia). Mereka ini diduga sebagai penyedia dan penampung imigran dengan tujuan terdekat Banyuwangi, karena itu kelimanya akan kami periksa secara intensif,"

Surabaya (ANTARA News) - Tim Polda Jatim bersama Polres Tuban menangkap 80 imigran asal Timur Tengah di Jalan Panglima Sudirman, Tuban, Jumat pagi, lalu mereka dibawa ke Surabaya untuk diperiksa di Ruang "People Smuggling" Ditreskrimum Polda Jatim.

"Hasil pemeriksaan, dari 80 imigran itu tercatat 52 orang yang kami kembalikan ke Jakarta, karena mereka memiliki dokumen resmi berupa paspor," kata Kasubdit III/Renata Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Widji Suwartini.

Untuk 28 imigran lainnya, katanya, telah diserahkan ke Kantor Imigrasi Tanjung Perak, Surabaya, karena 15 orang memiliki dokumen kedaluwarsa dan 13 orang ilegal (tidak mengantongi visa dan paspor).

"Ada lima orang yang terindikasi `people smuggling` (perdagangan manusia). Mereka ini diduga sebagai penyedia dan penampung imigran dengan tujuan terdekat Banyuwangi, karena itu kelimanya akan kami periksa secara intensif," paparnya.

Ke-80 imigran itu meliputi 49 laki-laki dewasa, 11 perempuan dewasa, 11 anak perempuan, dan sembilan anak laki-laki.

"Awalnya, kami mendapat informasi dari Jakarta tentang adanya imigran melalui Tuban," ucapnya.

Puluhan imigran itu tertangkap dalam razia terhadap sejumlah kendaraan. Mereka mengendarai bus pariwisata dengan Nopol EA-7259-L serta mobil Nopol F-1061-NV yang berangkat dari Bogor. Mereka diduga tak memiliki dokumen-dokumen resmi.

Para imigran itu sempat diperiksa di depan Pos Lalu Lintas di Pantai Boom, Tuban. Mereka dikoordinasikan oleh Husein Ali asal Palestina dan seorang perempuan asal Jakarta.

Setelah tiba di Mapolda Jatim, petugas Imigrasi Tanjung Perak datang untuk melakukan pemeriksaan. Hasilnya, sebagian dipulangkan dan sebagian ditindaklanjuti petugas imigrasi.

"Imigran itu umumnya tidak mau dipulangkan dengan alasan mereka ingin keluar dari negaranya dan mencari perlindungan," katanya.


(E011/C004)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013