Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada saat press conference BRI Liga 1 musim 2023-2024 (26/6), bahwa dari perputaran uang tersebut (Rp9 triliun), dapat tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp4,8 triliun, tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp1,8 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp721 miliar, serta penciptaan kesempatan kerja sekitar 44 ribu.
Berdasarkan hasil riset, penciptaan kesempatan kerja didominasi dari industri Pertanian serta food & beverages dengan total 11.485 orang. Hal ini tak lepas dari meningkatnya pendapatan yang dirasakan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama di sekitar stadion. Dari riset yang sama menyatakan, produk yang paling diminati masyarakat adalah produk makanan dan minuman (kuliner) serta merchandise.
Tak hanya itu, kesempatan kerja kedua terbanyak berpotensi tercipta di bidang Penyediaan Barang dan Jasa sebanyak 9.440 orang, kemudian diikuti sektor Perdagangan Besar (4.176 orang), Transportasi dan Akomodasi (5.288 orang), dsb. Oleh karena itu, penyelenggaraan kompetisi BRI Liga 1 tersebut diproyeksikan akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai sektor.
Sunarso optimis bahwa penyelenggaraan BRI Liga 1 tidak hanya meneruskan momentum kebangkitan sepak bola Indonesia, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. “Bergulirnya kompetisi BRI Liga 1 musim 2023-2024 dapat menjadi sebuah momentum dalam mengembangkan sepak bola nasional dan ekosistem ekonominya,” ucap Sunarso.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023