"Saya perkirakan pertemuan-pertemuan dengan parpol-parpol, ormas dan tokoh-tokoh nasional akan terus berlanjut hingga SBY lengser dari jabatannya di 2014. SBY tidak ingin gonjang-ganjing pertentangan politik terus mewarnai kepemimpinannya hingga berakhir," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi, di Jakarta, Jumat.
Baru-baru ini SBY bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, kemudian dengan tujuh purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat, dan selanjutnya dengan Pimpinan 13 Ormas Islam di tanah air yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dipimpin Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH.Said Aqil Siraj.
"Saya perkirakan pertemuan-pertemuan dengan parpol-parpol, ormas dan tokoh-tokoh nasional akan terus berlanjut hingga SBY lengser dari jabatannya di 2014. SBY tidak ingin gonjang-ganjing pertentangan politik terus mewarnai kepemimpinannya hingga berakhir," kata pengajar program pascasarjana di perguruan tinggi di beberapa kota ini.
Oleh sebab itu, Ari mengatakan sangat wajar SBY menjaga silaturahmi politik.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon walau membantah inisiatif pertemuan itu berasal dari Prabowo, menilai pertemuan itu sendiri bagus dan konstruktif bahkan substantif.
Fadli menyayangkan pernyataan yang menyatakan inisiatif pertemuan berasal dari Prabowo.
Fadli mengatakan Presiden memang seharusnya membuka diri kepada semua kelompok masyarakat, agar dengar langsung pandangan mereka terhadap berbagai persoalan bangsa. Termasuk dari kalangan ormas Islam, purnawirawan atau kelompok politik lain.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013