Hal itu disampaikan Wapres dalam pertemuan dengan tokoh agama dan tokoh adat Kabupaten Fakfak, di Fakfak, Papua Barat, Jumat.
"Saya menyambut gembira tentang adanya kerukunan antara umat beragama dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. Kemudian semangat NKRI. Ini modal dasar kita di dalam membangun," kata Wapres.
Berdasarkan laporan Forum Kerukunan Umat Beragama Fakfak, kerukunan dan komunikasi antarumat beragama di Fakfak berjalan dengan sangat baik.
Wapres mengatakan filosofi "Satu Tungku Tiga Batu" yang dimiliki Fakfak, bermakna persatuan dan kebinekaan harus dilestarikan, sekaligus ditingkatkan agar menjadi semacam pola hidup masyarakat.
Baca juga: Wapres minta Papua Tengah beri perhatian sektor unggulan
Baca juga: Wapres minta model pengembangan pala Fakfak terus dikembangkan
"Jadi, 'Satu Tungku Tiga Batu' itu saya kira menjadi filosofi yang mendasari berbagai aktivitas, di-update dalam bentuk bukan hanya slogan, tapi dalam bentuk tatanan kehidupan kita bermasyarakat," ujar Wapres.
Wapres menyatakan kerukunan umat beragama adalah unsur utama dari kerukunan nasional. Menurutnya, tanpa kerukunan umat beragama, maka kerukunan nasional tidak akan terwujud.
"Daerah-daerah yang pernah mengalami ketidakrukunan itu dampaknya luar biasa, kemundurannya. Pernah terjadi di Ambon, itu jangan lagi terjadi di mana-mana. Itu sudah masa lalu yang tidak boleh terulang," tegas Wapres.
"Saya gembira karena di Fakfak ini semuanya bisa hidup rukun dan bisa saling membantu sesuai dengan falsafahnya, 'Satu Tungku Tiga Batu'," tutupnya.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023