Jakarta (ANTARA) - Terpilihnya Paus Fransiskus I sebagai pemimpin Katolik se-dunia memunculkan optimisme dengan semakin kuatnya kerja sama dan persaudaraan antarumat beragama terutama di negara berkembang seperti Indonesia.
"Paus Fransiskus I berasal dari negara berkembang. Dia berpengalaman sebagai individu yang berasal dari negara yang cenderung tertinggal dari Barat sehingga akan lebih mengerti tentang negara seperti di Asia Tenggara," kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid, Jumat.
Saat dihubungi melalui telepon di Jakarta, ketua organisasi kepemudaan Islam Nahdlatul Ulama (NU) itu mengatakan terpilihnya Paus baru dari daratan Amerika Selatan menjadi menarik karena kawasan tersebut memiliki sejarah yang mirip dengan negara berkembang layaknya Indonesia.
Di negara tersebut perjalanan demokrasi berasal dari penjajahan yang tidak jauh dengan negara berkembang lainnya. Begitu juga dengan kelas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang hampir serupa, kata anggota Komisi XI DPR itu.
Nusron mengharapkan kepemimpinan Paus bernama asli Jorge Bergoglio itu mampu memberikan manfaat yang baik terhadap dunia Timur terlebih dalam kerukunan antarumat beragama.
"Selama ini sejumlah Paus banyak berasal dari Barat atau negara-negara maju. Saya menilai Fransiskus I memiliki rasa kepekaan terhadap dunia Timur yang lebih baik dari Paus sebelumnya. Terutama kepekaan terhadap mereka yang kurang mampu," kata dia.
Kesederhanaan Jorge Bergoglio memang diakui banyak pihak ketika dia memilih naik kendaraan umum dibanding menaiki mobil limosin yang telah disediakan untuknya.
Lebih lanjut, dia mengharapkan dalam semangat terpilihnya Paus yang baru di Vatikan memberikan semangat toleransi antarumat beragama yang lebih baik lagi.
(A061)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013