Jakarta (ANTARA) - Merokok dapat memengaruhi kadar hormon seseorang dan dapat menurunkan konsentrasi estrogen yang merupakan hormon penting karena bertanggung jawab untuk ovulasi, kata ketua peneliti University of Newcastle Dr Tanmay Bagades.
Pada pria, merokok dapat menyebabkan jumlah sperma yang rendah dan berkurangnya kepadatan air mani.
Studi jangka panjang menemukan, jika seorang wanita merokok selama lima tahun atau lebih maka kemungkinan untuk hamil secara alami berkurang drastis.
Baca juga: Penelitian ungkap peningkatan kesadaran bahaya rokok konvensional
Semakin banyak rokok yang dihisap seseorang maka semakin buruk kesuburannya.
"Ketika kita melihat di bawah mikroskop, telur perokok terlihat berbeda, terlihat tidak sehat," kata direktur medis TasIVF Dr Manuela Toledo seperti disiarkan ABC News pada 11 Juli 2023.
Bagaimana dengan vape atau rokok elektrik?
Saat ini belum banyak penelitian tentang risiko rokok elektrik atau vape pada kesuburan. Namun, beberapa rokok elektrik masih mengandung nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya yang dapat memengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk hamil dan mengurangi kesuburan.
"Saya pikir studi jangka panjang akan menunjukkan ada dampak kesehatan yang signifikan dan jangka panjang dari vape," kata Toledo.
Dokter mengatakan seseorang dapat meningkatkan kesuburannya dengan mengurangi asupan atau berhenti merokok, dengan waktu rata-rata tiga bulan sebelum tubuh mulai normal.
"Jika Anda berpikir untuk memiliki bayi dan merokok, berhentilah sekarang dan jika Anda berpikir ingin memiliki bayi kapan pun dalam hidup Anda, berhentilah merokok sekarang juga," kata Dr Toledo.
Saat seseorang mengurangi atau bahkan berhenti merokok, kesehatan umum dan kesuburannya meningkat.
Baca juga: TAR dalam rokok jadi salah satu penyebab utama masalah kesehatan gusi
Baca juga: Puntung rokok berpotensi meracuni lingkungan
Baca juga: Swiss akan larang iklan rokok yang ditujukan bagi kaum muda
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023