Inovasi yang efektif menciptakan peluang bisnis baru, namun dengan tetap menjaga risiko.

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT PEFINDO Biro Kredit (IdScore) Yohanes Arts Abimanyu mengungkapkan pelaku industri jasa keuangan terus berlomba melakukan inovasi layanan fokus pada kecepatan, efisiensi, pengalaman pelanggan, dan keamanan, salah satunya melalui optimalisasi penggunaan laporan kredit.

Optimalisasi ini dilakukan untuk menghasilkan inovasi yang efektif menciptakan peluang bisnis baru, namun dengan tetap menjaga risiko.

"Inovasi lembaga keuangan dapat lebih kreatif dan leluasa dengan pemahaman mendalam tentang profil nasabah dan risikonya yang ada di laporan kredit historis," kata Abimanyu dalam acara The 4th Asia Credit Reporting Network (ACRN) Conference pada Kamis, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta.


Dengan menggali informasi dari laporan kredit, dirinya berpendapat penyedia layanan keuangan dapat mendalami karakter, kelayakan kredit, dan profil risiko calon debitur dengan lebih akurat berdasarkan preferensi risiko dan jenis layanan yang mereka miliki, seperti keuangan digital, teknologi finansial (financial technology/fintech), atau urun dana.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan inovasi kepada target segmen tertentu, mengembangkan solusi keuangan sesuai kebutuhan, atau memperkenalkan model peminjaman baru. Selain itu, laporan kredit juga memungkinkan otomatisasi dan penyederhanaan proses pemberian layanan keuangan.

Dengan mengintegrasikan data laporan kredit ke dalam platform dan aplikasi digital, lembaga keuangan dapat mempercepat proses registrasi, analisis kredit, persetujuan, dan pemantauan selama pinjaman berjalan. Ini akan meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi pekerjaan manual, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.


Lebih jauh, Abimanyu menjelaskan bahwa pemanfaatan laporan kredit juga mampu meningkatkan kemampuan deteksi dan pencegahan fraud di sektor layanan keuangan.

Dengan mengombinasikan data laporan kredit dan data lainnya, lembaga keuangan dapat mendeteksi potensi terjadinya fraud. Hal ini tentu saja akan memperkuat aspek keamanan dan melindungi lembaga keuangan dari risiko transaksi ilegal.


“Akses informasi kredit yang komprehensif dari sumber terpercaya memungkinkan inovasi lembaga keuangan lebih mudah diwujudkan untuk mendukung pengembangan strategi bisnis ke depan," katanya pula.

Tidak hanya itu, ujar dia lagi, dengan memanfaatkan data laporan kredit, lembaga dapat menggali peluang baru, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan mengembangkan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Adapun kegiatan The 4th ACRN Conference bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang peran laporan kredit dalam memacu inovasi layanan keuangan dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi.

ACRN merupakan organisasi industri pelaporan kredit di Asia yang anggotanya terdiri dari lembaga penyedia infrastruktur pelaporan kredit sembilan negara, termasuk PEFINDO Biro Kredit IdScore yang mewakili Indonesia.

ACRN berperan dalam memajukan industri pelaporan kredit dengan fokus pada isu-isu terkini dan membantu anggotanya mengambil langkah proaktif dalam menghadapi perubahan lingkungan yang terus berkembang.
Baca juga: IdScore : UMKM perlu jaga skor kredit untuk permudah akses pembiayaan
Baca juga: IdScore: Kenaikan suku bunga BI tak akan langsung pengaruhi perbankan

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023