Jakarta (ANTARA) - Uni Eropa (EU) mendorong upaya untuk mengeksplorasi area kerja sama baru guna meningkatkan hubungan perdagangan dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
"Kami akan terus menantikan kelanjutan upaya yang memungkinkan para pemimpin kita melakukan pertemuan guna mengeksplorasi area kerja sama baru," kata Perwakilan Tinggi/Wakil Presiden Komisi Eropa Josep Borrell di Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dengan UE di Jakarta, Kamis.
Borrell mengatakan bahwa ASEAN dan Uni Eropa merupakan organisasi integrasi regional yang paling maju di dunia.
Kesamaan tersebut, kata dia, memungkinkan kedua belah pihak untuk menyadari sulitnya tantangan yang dihadapi untuk mengubah visi masyarakat di kawasan menjadi hasil yang dapat dirasakan manfaatnya bagi mereka.
Kesamaan tersebut, serta pelajaran yang diperoleh dari dua tahun kemitraan strategis ASEAN-UE, membuka kemungkinan untuk melakukan kerja sama lebih jauh dan lebih produktif, menurut dia.
"Saya kira ini menunjukkan keberhasilan yang dicapai melalui Kemitraan Strategis, Kerja Sama Transportasi Udara Komprehensif Rencana Aksi (EU-ASEAN) bersama kita dan KTT Peringatan yang digelar di Brussels," ujarnya.
Baca juga: Menlu Retno dorong pemajuan kerja sama inklusif ASEAN-EU
Borrell menantikan kerja sama lebih lanjut guna meningkatkan hubungan perdagangan dan pembangunan di kedua kawasan
"Ya, kita harus mendorong upaya untuk hubungan perdagangan dan pembangunan kita lebih dalam," katanya.
Meski optimistis dengan hubungan kemitraan yang lebih erat, Borrell menyampaikan isu yang masih menjadi perhatian Uni Eropa. Isu tersebut terkait dengan potensi Myanmar untuk berperan sebagai koordinator ASEAN untuk hubungannya dengan Uni Eropa.
"Kami tidak mengakui junta militer," kata Borrell.
Untuk itu, ia mengutarakan harapannya agar ASEAN dapat mencari solusi untuk mengatasi isu tersebut.
Rangkaian Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-56 diikuti oleh hampir seluruh anggota ASEAN dan Timor Leste.
Sementara itu, Myanmar yang masih belum dapat menyelesaikan krisis politik di negaranya kembali absen dalam pertemuan ASEAN karena tidak mengirimkan perwakilan nonpolitik.
Baca juga: ASEAN dorong penguatan hubungan dengan Uni Eropa
Baca juga: Wamendag optimistis penyelesaian I-EU CEPA beri dampak positif
Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023