Vilnius (ANTARA) - Para pemimpin negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) masih berbeda pendapat soal kemungkinan membuka kantor di Jepang, usulan yang ditentang Prancis dan dikritik oleh China.

Dalam konferensi pers pada akhir konferensi tingkat tinggi (KTT) NATO di Vilnius pada Rabu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa NATO seharusnya lebih tetap berfokus di kawasan Atlantik Utara.

Namun, Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan gagasan tentang kantor penghubung di Tokyo masih dibahas.

Meningkatnya kekuatan militer China membuat Amerika Serikat khawatir sehingga mendorong aliansi pertahanan itu untuk berbagi pengalaman dan membangun hubungan dengan negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Menurut para pejabat NATO, kantor di Jepang itu hanya akan berupa kantor kecil dengan jumlah staf hanya beberapa orang dengan fokus membangun kemitraan, bukan berbentuk pangkalan militer.

Macron menyatakan dia sepakat bahwa NATO perlu memiliki mitra dengan kawasan lainnya agar dapat bekerja sama dalam menghadapi sejumlah isu keamanan besar di Indo-Pasifik, Afrika, dan juga Timur Tengah.

"Namun, dan saya barangkali sedikit berpandangan simplistik, tetapi (NATO) ini tetaplah sebuah organisasi Pakta Atlantik Utara," kata Macron, merujuk kepada dokumen pendirian NATO.

"Apa pun yang dikatakan orang, geografi akan tetap bersikeras bahwa Indo-Pasifik bukanlah Atlantik Utara," katanya, menambahkan.

"Saya pikir kita telah membuat keputusan tepat untuk tetap berpegang kepada sebuah kemitraan, koordinasi dan strategi yang erat, tetapi tidak ingin memperluas area konflik karena saat ini bukanlah waktu yang tepat dan itu bukanlah alasan kenapa kita ada di sini," lanjutnya.

China pada Mei mengatakan bahwa kantor NATO di Jepang tidak akan diterima di kawasan Asia-Pasifik.

Namun, Stoltenberg menegaskan dalam konferensi pers terpisah bahwa gagasan mengenai ini masih dibahas.

"Isu kantor penghubung masih dibahas, dan akan dipertimbangkan pada masa mendatang," katanya.

Stoltenberg dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengukuhkan program kemitraan baru dalam KTT tersebut. NATO juga membuat perjanjian serupa dengan Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Kishida mengutarakan harapannya untuk melanjutkan kerja sama di bidang baru, termasuk keamanan dunia maya, dan berharap pula dapat memperdalam kerja sama dengan NATO yang tengah meningkatkan keterlibatannya di Indo-Pasifik.

Stoltenberg menyatakan NATO prihatin dengan peningkatan kekuatan militer China dan perluasan armada nuklirnya.

Ia menekankan bahwa peran NATO di kawasan tersebut bukan untuk menjadi aliansi militer global, tetapi perkembangan di kawasan Indo-Pasifik berdampak pula di Eropa.

"Keamanan bukanlah regional, keamanan adalah global," katanya.

"Kita lihat bagaimana China kian mendekati kita. Ini bukan tentang NATO yang ingin menjadi aliansi militer global. Namun, ini tentang mengenali bahwa kawasan itu menghadapi tantangan global dan kebangkitan China adalah salah satu bagiannya," kata Stoltenberg.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kecam balik NATO, China tegaskan akan lindungi haknya
Baca juga: Korsel dan NATO akan perluas kerja sama keamanan global

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023