Makassar (ANTARA) -
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Prof Dr Moh Mahfud MD, memaparkan kepemimpinan strategis Indonesia di ASEAN pada seminar nasional yang digelar di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Mahfud MD memaparkan bahwa ASEAN tidak lagi hanya menjadi asosiasi yang bersifat longgar, tetapi dikokohkan menjadi sebuah organisasi internasional yang berbadan hukum, memiliki aturan yang jelas, dan struktur organisasi yang efektif serta efisien melalui suatu piagam (charter) sebagai dokumen kerangka hukum dan kelembagaan ASEAN.
Dasar penguatan integrasi ASEAN, kata Mahfud, menjadi sebuah Masyarakat ASEAN, terdiri dari tiga pilar, yaitu pilar politik dan keamanan, pilar ekonomi, dan pilar sosial budaya.
Ketiga pilar ini, menurut dia, terikat secara erat dan saling memperkuat untuk mewujudkan perdamaian, kestabilan, dan kesejahteraan bersama yang abadi.
"Dinamika geopolitik saat ini terus berkembang, masa pandemi COVID-19 telah mempengaruhi ketahanan ekonomi dan kesehatan," ujarnya.
Mahfud menjelaskan ASEAN Matters adalah berkaitan dengan bagaimana menjadikan ASEAN relevan dan penting dalam menyikapi dinamika geopolitik melalui penguatan kapasitas dan efektifitas, penguatan persatuan, dan penguatan sentralitas ASEAN.
Menko Polhukam menyebut terdapat tiga hal utama yang harus dilakukan dalam mewujudkan ASEAN Matters, yakni pertama, ASEAN harus efektif, di mana ASEAN membutuhkan pendekatan yang lebih transformatif, efektif, dan cepat demi kebaikan bersama.
Kedua, kata Mahfud, ASEAN harus relevan dan harus mampu menjawab tantangan terkini dan di masa depan, dan ketiga, ASEAN harus bermanfaat bagi masyarakat di kawasan dan dunia.
Pada kesempatan tersebut, Mahfud, turut memaparkan tentang lima tantangan utama ASEAN, yakni tantangan mengelola intensitas rivalitas antara Amerika Serikat dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang semakin tinggi, terdapat konflik Rusia-Ukraina yang masih terjadi hingga hari ini, situasi krisis di Myanmar, ancaman kejahatan transnasional, dan tantangan pada keamanan maritim.
“Dalam menghadapi tantangan tersebut, maka Indonesia harus optimis dan yakin bahwa ASEAN akan tetap relevan untuk masa-masa yang akan datang. Melalui tema sentral keketuaan Indonesia tahun 2023 yakni ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, Indonesia akan mengusung dua prioritas besar,” ujarnya pada acara seminar dengan topik “Kepemimpinan Strategis Indonesia di ASEAN di Tengah Rivalitas Geopolitik dan Ancaman Kejahatan Transnasional” itu.
Baca juga: Presiden RI: Persatuan kunci peran ASEAN dalam perdamaian-pertumbuhan
Baca juga: "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" tema keketuaan Indonesia 2023
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023