Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, Kamis, mengatakan program ini merupakan upaya Kemenparekraf untuk memanfaatkan keunggulan jumlah penggunaan internet di Indonesia, yang berdasarkan data dari We Are Social pengguna internet di Indonesia telah mencapai 212,9 juta pengguna per Januari 2023, dengan tingkat penetrasi internet sebesar 77,0 persen.
Baca juga: Menparekraf: Januari-Mei 2023 wisman ke Bali 4,25 juta kunjungan
Sandiaga menuturkan Bedil merupakan program pendampingan dalam mendukung transformasi digital di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang mencakup pembuatan konten audio-visual untuk kanal media sosial dan pemasaran digital produk-produk kreatif yang diharapkan menjadi media baru para pelaku ekonomi kreatif untuk menjual karya mereka.
Tahun ini, Bedil berfokus di subsektor fotografi di DPSP Borobudur dan Yogyakarta dengan tema "Fotografi dan Pengenalan NFT", dan para peserta terpilih akan mengikuti kelas dan pendampingan selama 6 minggu secara daring dan luring dengan target 50 peserta.
Baca juga: Padang juara satu lomba pemasaran pariwisata Kemenparekraf
Sementara itu, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti, mengungkapkan kegiatan ini dibagi menjadi empat fase, yakni fase sosialisasi dan pendaftaran peserta, fase kick off program Bedil, fase inkubasi/mentoring, dan evaluasi.
"Pendaftaran peserta akan dibuka sampai 19 Juli 2023 dan program ini akan kita kick off pada 21 Juli 2023 secara hybrid," kata Yuana.
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023