Jakarta (ANTARA) - Menemukan rambut dalam makanan atau bahkan secara tidak sengaja memakannya termasuk dalam spektrum hal-hal yang sebenarnya bukan masalah besar, menurut profesor departemen nutrisi, makanan dan pengemasan di Clemson University, Clemson, South Carolinia, Angela M. Fraser, PhD.
Dia mengatakan, sebenarnya ada beberapa jenis bahaya utama yang dapat muncul dalam makanan antara lain bahaya biologis misalnya bakteri, bahan kimia seperti bahan pembersih yang masuk ke dalam makanan secara tidak sengaja atau sengaja, serta bahaya fisik seperti rambut, tulang, atau sepotong logam dalam makanan.
Baca juga: 80 persen kasus kegawatdaruratan anak adalah menelan benda asing
Bahaya biologis dan kimia, sambung dia seperti disiarkan Livestrong, 9 Juli lalu, mengaktifkan reaksi sistem kekebalan dan dapat menyebabkan penyakit,
Bakteri seperti salmonella pada ayam yang kurang matang, misalnya, bisa membuat seseorang keracunan makanan.
Di sisi lain, bahaya fisik seperti rambut tidak menyebabkan seseorang sakit atau terkena penyakit. Namun, sesuatu yang cukup besar seperti pecahan kaca, dapat melukai tubuh saat ditelan atau berisiko tersedak.
Dengan kata lain, menemukan rambut dalam makanan tidak akan membuat seseorang sakit. Rambut bukanlah sumber alami mikroorganisme patogen.
Pengelola restoran yang baik umumnya akan meminta maaf dan bahkan mungkin menyesuaikan tagihan konsumen. Jika rambut ditemukan pada makanan di rumah, seseorang dapat merasa percaya diri hanya dengan mengambilnya dan melanjutkan kegiatan.
Baca juga: Dokter sarankan segera bawa ke RS jika anak menelan benda asing
Baca juga: Pakar gizi ingatkan jaga pola makan sehat setelah libur Lebaran
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023