Jakarta (ANTARA) - Partai Kebangkitan Nasional (PKN) akan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk menetapkan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum PKN masa jabatan 2023-2028.
Adapun Munaslub PKN diselenggarakan pada Jumat (14/7) hingga Minggu (16/7) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
"Seluruh kader partai yang memiliki hak suara secara aklamasi akan memilih Anas Urbaningrum sebagai ketua umum terpilih menggantikan Gede Pasek Suardika," ujar Sekretaris Jenderal PKN Sri Mulyono dalam konferensi pers Munaslub PKN di Kantor Pimnas PKN, Jakarta, Kamis.
Ia mengungkapkan bahwa Anas Urbaningrum akan menggantikan posisi I Gede Pasek Suardika sebagai Ketua Umum PKN. Selanjutnya, politikus asal Bali itu akan menduduki jabatan sebagai Ketua Majelis Agung PKN.
"Munaslub PKN digelar sebagai bagian penguatan konsolidasi partai di mana ketua umum sekaligus pendiri partai yakni I Gede Pasek Suardika (GPS) akan mengalihkan secara sukarela jabatannya kepada Anas Urbaningrum (AU) yang telah berstatus bebas murni," katanya.
Menurut dia, upaya ini merupakan langkah perjuangan dua sahabat, yakni I Gede Pasek Suardika dan Anas Urbaningrum dalam melawan kriminalisasi. Tidak hanya itu, adapula upaya mematikan secara politik talenta Anas Urbaningrum selama ini oleh kekuasaan lama.
Sri Mulyono menilai aspirasi ini juga menjadi aspirasi kolektif di internal PKN sebagai bagian dari strategi etape ketiga Pemilu 2024 yang dicanangkan sebelumnya.
Untuk diketahui, ada tiga etape perjalanan PKN sejak didirikan. Etape pertama, lolos mendapatkan SK dari Kementerian Hukum dan HAM.
Etape kedua, sambung dia, lolos di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pemilu 2024. Etape ketiga, lolos masuk parlemen nasional dan daerah.
Anas Urbaningrum dan I Gede Pasek Suardika nanti akan berbagi peran sesuai jabatan yang akan dibuat sebagai dwitunggal pengelola partai. Hal ini juga sebagai bentuk politik persahabatan dan kebersamaan yang terkandung dalam slogan Mitreka Satata atau bersatu dalam persahabatan.
Slogan ini memuat konsep perjuangan partai yang berbeda dengan partai politik yang ada selama ini. Selain itu, konsep ini juga untuk mempercepat akselerasi perkembangan partai menuju puncak performa 14 Februari 2024.
Kendati demikian, lanjut Sri Mulyono, dwitunggal pengelola PKN mengedepankan persahabatan dan persaudaraan bukan perebutan kekuasaan.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023