Laob, NTT (ANTARA News) - Gerakan sanitasi lingkungan ternyata cukup ampuh menekan tingkat penderita diare, setidaknya ini terjadi di Desa Laob, Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Sejak menjalankan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bersama Plan Indonesia pada 2011, desa ini berhasil menekan angka penderita diare.
Warga diminta melaksanakan lima pilar kebersihan dan kesehatan, yaitu berhenti buang air besar sembarangan, cuci tangan memakai sabun, mengelola air minum di tingkat rumah tangga, mengelola sampah rumah tangga, dan mengelola limbah cair.
Sebelum ini, desa ini kerap diserang penyakit yang penularannya berkaitan dengan kesehatan lingkungan seperti diare, malaria, dan demam berdarah.
"Dulu diare, malaria, demam berdarah, langganan di sini," tutur Benyamin Mauboi (53), warga desa Laob.
Ia mengisahkan sekitar tahun 2007 lalu, desanya pernah terkena wabah diare yang menelan korban jiwa beberapa warga, sedangkan Kepala Puskemas Polen Karolus Niron menyebut ada 500 kasus diare tercatat di desa itu pada 2010.
Tahun 2011, setelah program sanitasi berjalan, jumlah kasus diare menurun hingga 254 kasus.
Karolus mengatakan, kini setiap rumah di desa itu sudah memiliki jamban dan dia berencana melakukan penyuluhan pemanfaatan dan pemicuan peningkatan kualitas jamban.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013