Rusia juga memperingatkan tindakan semacam itu menimbulkan kekhawatiran mengenai kelompok gerilyawan fanatik.
Media resmi Suriah mengatakan manuver Inggris dan Perancis itu "telah masuk kerangka keterlibatan terang-terangan negara Eropa, Turki dan Teluk dalam krisis Suriah dengan secara terbuka berbicara mengenai pengiriman uang dan senjata bagi kelompok teror yang melakukan penculikan dan pembunuhan serta mengincar prasarana Suriah".
Pernyataan Suriah itu dikeluarkan saat Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan Paris dan London akan mempersenjatai oposisi Suriah sekalipun Uni Eropa menolak menyetujuinya.
Masalah persenjataan telah menimbulkan kekhawatiran dan keraguan dari penganjur hak asasi manusia serta negara lain internasional seperti Rusia, demikian Xinhua.
6 Maret lalu Liga Arab mengundang oposisi Suriah untuk mengisi kursi Suriah di Liga Arab dan memberi lampu hijau kepada negara anggotanya untuk suplai senjata kepada oposisi Suriah.
(C003)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013