Mendorong konsolidasi jaringan dapat meningkatkan efisiensi infrastruktur, mengurangi belanja modal dan biaya operasional operator, namun tetap menjaga kompetisi layanan,"

Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi didorong untuk melakukan konsolidasi jaringan dalam menyongsong era seluler 4G yang mengusung teknologi Long Term Evolution (LTE).

"Mendorong konsolidasi jaringan dapat meningkatkan efisiensi infrastruktur, mengurangi belanja modal dan biaya operasional operator, namun tetap menjaga kompetisi layanan," kata Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo Muhammad Budi Setiawan, Kamis.

Menurut Budi di sela seminar bertajuk "4G: New Tech, New Services, New Needs", di Jakarta, konsolidasi jaringan antar operator telekomunikasi bisa menjadi salah satu terobosan dalam menyelenggarakan layanan 4G.

Seperti diketahui, 4G yang juga disebut LTE menawarkan kecepatan akses hingga 75 Mbps dengan rata-rata kecepatan 10-30 Mbps. Saat ini sudah ada 150 operator di 67 negara yang sudah mengkomersialkan teknologi LTE.

Pemerintah menargetkan pembahasan regulasi 4G paling cepat pada akhir tahun 2013.

Untuk menggodok regulasi 4G, pemerintah harus terlebih dahulu menyelesaikan penambahan balok dan penataan ulang frekuensi 3G.

Sementara itu, Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan mendukung usulan pemerintah agar terjadi konsolidasi jaringan diantara operator.

"Konsolidasi jaringan menjadi solusi mengatasi biaya investasi yang semakin tinggi. Selain itu juga dapat mempercepat penetrasi jaringan," kata Hasnul.

Ia mengisyaratkan, XL bersedia untuk melakukan konsolidasi jaringan karena selama ini perusahaan juga pernah melakukan kolaborasi dengan operator lainnya.

Direktur of Network Telkomsel Abdus Somad Arief, menuturkan pihaknya siap saja untuk merealisasikan ide konsolidasi jaringan antar pelaku industri telekomunikasi.

"Selama ini Telkomsel banyak belajar dari pola sharing dengan operator seperti interkoneksi domestik maupun internasional," ujar Abdus.

Ia mengakui kerjasama bisa saja dilakukan dalam industri, infrastruktur dan bisnis yang sama karena masing-masing yang bersinergi dapat memanfaatkan beluang yang sama.

Namun tambah Abdus, dalam melakukan kondolidasi jaringan harus disertai dengan penilaian mendalam dari sisi modal, bentuk bisnis karena perusahaan membawa nilai masing-masing.

Sedangkan Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli menuturkan, pihaknya siap menjalankan rencana pemerintah yang ingin terjadi konsolidasi jaringan.

"Kita selalu siap, namun terlebih dahulu diperjelas soal regulasi yang mengaturnya. Kita tidak ingin menjadi korban, seperti yang kami alami saat ini di mana ada kriminalisasi indutri telekomunikasi," kata Alex.

***3***

(R017)

(T.R017/B/M019/M019) 14-03-2013 17:38:58

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013