Menurut kami frekuensi 700 MHz paling pas untuk LTE karena cocok dengan kondisi geografis Indonesia. Kemampuan jangkauannya juga paling luas jika dihitung dari pemanfaatan base station di setiap 10km persegi,"
Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi menilai spektrum frekuensi 700 Mhz merupakan rentang frekuensi yang cocok untuk jaringan 4G dengan teknologi Long Term Evolution (LTE).
"Menurut kami frekuensi 700 MHz paling pas untuk LTE karena cocok dengan kondisi geografis Indonesia. Kemampuan jangkauannya juga paling luas jika dihitung dari pemanfaatan base station di setiap 10km persegi," kata Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk, Hasnul Suhaimi, di sela-sela seminar bertajuk "4G: New Tech, New Services, New Needs", di Jakarta, Kamis.
Menurut Hasnul, ketersediaan perangkat komunikasi yang paling banyak diproduksi saat ini juga lebih mendukung spektrum 700 MHz.
Untuk itu, katanya, pemerintah perlu segera membebaskan spektrum 700 MHz karena frekuensi inilah yang terbaik untuk LTE.
Sementara itu Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Muhammad Budi Setiawan mengatakan penyelenggaraan LTE di frekuensi 700MHz bisa dimanfaatkan mempercepat penggelaran jaringan nirkabel pita lebar (broadband).
Dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), terutama wilayah rural dengan BTS existing frekuensi 700MHz sangat memadai.
"Frekuensi 700 MHz merupakan frekuensi yang rendah namun memiliki jangkauan lebih luas. Dari sisi kapasitas juga bagus, dapat menembus tembok dan basement gedung," ujar Budi Setiawan yang akrab dipanggil dengan nama Iwan.
Menurutnya, dalam menentukan frekuensi yang tepat untuk LTE, pemerintah dan para pemangku kepentingan harus mengikuti tren global.
"Kita harus mengikuti mainstream, supaya apa yang sudah kita bangun, tidak mati pelan-pelan," ujarnya.
Berdasarkan data, di Asia Pasifik terdapat 66 operator seluler yang sudah mengadopsi LTE, dengan frekuensi yang paling banyak digunakan adalah 2.100MHz, 700MHz, 2.600MHz, dan 1.800MHz.
Kemenkominfo sendiri berjanji menyelesaikan regulasi tentang 4G pada akhir 2013, setelah itu barulah menggelar LTE.
Sedangkan dari sisi efisiensi spektrum, Indosat menilai bahwa 4G dengan teknologi LTE akan jauh lebih efisien dibandingkan teknologi mobile generasi sebelumnya.
Presiden Direktur PT Indosat Alexander Rusli mengatakan momentum 4G telah datang dan LTE merupakan teknologi yang paling efisien untuk melayani pasar mobile broadband.
Meski demikian, Alexander berpendapat bahwa untuk menangkap peluang dengan memasuki era 4G tersebut, operator tidak bisa bergerak sendiri tetapi harus berkolaborasi dengan pihak lainnya seperti perusahaan Over The Top (OTT), pengembang manufaktur, dan termasuk dengan pemerintah.(*)
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013