"Yayasan akan ambil Tema 'Dharma Niti, Kepemimpinan Bali', terkait harapan kita terhadap pemimpin yang sudah terpilih (Presiden, Anggota DPD, DPR, DPRD),” ujar Ari Dwipayana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dalam penyelenggaraan Program Sastra Saraswati Sewana Tahun 2024, Ari Dwipayana menawarkan Gotra Pengusadha Bali untuk tetap melanjutkan kerja sama pameran.
Gotra Pangusada Bali merupakan wadah resmi penekun usadha atau pengobatan tradisional Bali. Sebelumnya, Gotra Pangusada Bali turut serta dalam Pameran Usadha Bali di Taman Baca Sanggingan, Ubud, Gianyar, Bali.
Baca juga: Ari Dwipayana: Penting membaca wariga dari sisi sains dan teknologi
Baca juga: Yayasan Puri Kauhan Ubud pertemukan para penekun wariga Bali
“Kita tidak hanya akan bahas konsep dan kearifan kepemimpinan Bali. Kita akan isi kembali dengan Pameran Wariga dan Usadha. Teman Gotra Pangusadha agar tetap semangat. Kita perlu ruang baru untuk bicara lebih dalam lagi. Bahwa semua harus dimulai dari jalan sastra," ujar Gung Ari, sapaan akrab Ari Dwipayana.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam penutupan Festival Wariga Usadha Siddhi di Ubud, Gianyar, Bali, Rabu (12/7). Festival tersebut berlangsung selama sepekan.
Ari Dwipayana mengungkapkan ternyata 7 hari tidak cukup untuk mengupas warisan ilmu pengetahuan wariga atau sistem kalender/penanggalan tradisional Bali dan Usadha Bali.
"Tampaknya kita memerlukan waktu dan kesempatan baik berikutnya untuk memperdalam terkait wariga maupun usadha," tutur tokoh Hindu Nasional yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden ini.
Dalam kesempatan tersebut, Ari Dwipayana mengucapkan terima kasih atas semangat semua pihak yang terlibat dan hadir selama festival berlangsung.
"Tentu harapan kita, pertemuan ini bisa dilanjutkan di masa yang akan datang," ucapnya.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023