Tapi mampu mengembangkan aktivitas CSR yang inovatif,"

Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan sudah banyak yang melakukan corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Namun hendaknya pelaksanaannya jangan hanya sebagai suatu keharusan karena tuntutan dari pemerintah saja.

"Tapi mampu mengembangkan aktivitas CSR yang inovatif," kata Deputi 1 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Heru Prasetyo, yang mewakili Kuntoro Mangkusubroto, Kepala UKP4, saat membuka International Conference and Exhibition on Corporate Social Responsibility” (ICCSR).

CSR juga harus relevan dengan masyarakat lokal dan berkesinambungan, kata Heru dalam keterangan tertulis Indonesia Business Links (IBL) yang menyelenggarakan konferensi itu, Kamis.

Selain itu, kata Heru Prasetyo, CSR juga harus mampu menciptakan kemakmuran.

Sementara itu Chairman IBL, Noke Kiroyan, menekankan pentingkan CSR yang beretika. Ia mengatakan ICCSR yang bertema “Beyond CSR A Way of Life”- Implementing CSR Ethically adalah penegasan terhadap kesadaran berbagai kalangan di Indonesia berkaitan dengan implementasi CSR yang beretika.

"Kami percaya bahwa makin banyak korporasi saat ini telah menjadikan CSR sebagai sebuah strategi bisnis, bukan sekadar menyisihkan dana untuk filantropi semata. Korporasi kian dituntut peduli terhadap pemangku kepentingan di mana korporasi tersebut melakukan kegiatan bisnisnya," tegasnya.

Senada dengan Chairman IBL, menurut Direktur Pelaksana ICCSR, Lily Widjaja, "Konferensi yang berjalan selama dua hari ini adalah wadah interaksi yang tepat bagi berbagai kalangan yang memperhatikan CSR, juga wahana memperluas pengetahuan tentang apa dan bagaimana sebenarnya etika dalam pengimplementasian CSR.

ICCSR dilaksanakan pada 13--14 Maret di Balai Kartini Exhibition & Convention Center, Jakarta.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013