Jakarta (ANTARA) - Pertemuan ketiga Gugus Tugas (Task Force) ASEAN+3 di Yogyakarta, Selasa (11/7), memperkuat kolaborasi kerja sama keuangan kawasan.
Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan Gugus Tugas ASEAN+3, sebagai kelanjutan Co-Chairmanship Indonesia dan Jepang dalam kerja sama sektor keuangan negara-negara ASEAN+3 tahun ini. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara ASEAN+3 yang meliputi negara anggota ASEAN, Tiongkok, Jepang, dan Korea.
Dalam pembukaan pertemuan, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu, Yogi Rahmayanti dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku salah satu co-chair, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama yang baik antar co-chair dalam pelaksanaan pertemuan selama ini.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para co-chair tahun ini, rekan-rekan dari Bank Indonesia, Kementerian Keuangan Jepang, dan Bank of Japan atas kerja sama dalam mengatur dan memimpin bersama pertemuan ini," ungkap Yogi.
Sebagai kelanjutan dan mandat dari pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara ASEAN+3 pada bulan Mei yang lalu, pertemuan ditujukan untuk meningkatkan dialog kebijakan, koordinasi, dan kerja sama di bidang keuangan, moneter, serta fiskal.
Pertemuan membahas agenda kerja sama untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan keuangan di kawasan melalui penguatan Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) sebagai regional self-help mechanism, serta pengembangan potensi fasilitas baru untuk pencegahan dan penanganan krisis keuangan kawasan dalam rangka menjawab dinamika dan tantangan perekonomian global yang terus berkembangan sesuai kebutuhan kawasan.
Pertemuan ini juga membahas penguatan kapasitas ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) sebagai lembaga pengawasan yang mendukung implementasi berbagai fasilitas pencegahan dan penanggulangan krisis di kawasan, serta penyedia berbagai program penguatan kapasitas pengawasan bagi negara anggota ASEAN+3.
Pertemuan ketiga Gugus Tugas ASEAN+3 turut menjadi pertemuan pertama yang secara khusus membahas agenda Inisiatif Pendanaan Risiko Bencana sebagai inisiatif baru guna mendorong kerja sama pembiayaan, pertukaran informasi, dan bantuan teknis terkait risiko bencana di kawasan.
Agenda lain yang tidak kalah pentingnya yang dibahas pada pertemuan tersebut juga mencakup kajian-kajian strategis yang menjadi perhatian utama di kawasan, antara lain, kajian terkait dengan transaksi mata uang lokal guna mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas di antara negara-negara kawasan, kajian pembiayaan berkelanjutan, serta kajian terkait dengan risiko stabilitas keuangan di kawasan yang disebabkan oleh utang korporasi.
Hasil diskusi dari agenda-agenda pertemuan ketiga Gugus Tugas ASEAN+3 akan disampaikan dan dibahas lebih lanjut pada pertemuan Gugus Tugas ASEAN+3 berikutnya pada bulan September 2023.
Baca juga: Menlu bahas situasi kawasan dengan Australia dan India
Baca juga: Australia tegaskan masuk AUKUS demi stabilitas dan perdamaian
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023