Jakarta (ANTARA) - Dalam rangka mencegah risiko kejahatan siber, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggalakkan kampanye SIAP #JagaRuangSiber kepada masyarakat luas.

"Apa yang kita lakukan adalah sebuah gerakan nasional #JagaRuangSiber yang kita lihat ini pendekatannya secara humanis, targetnya adalah masyarakat secara umum," kata juru bicara BSSN Ariandi Putra di Jakarta, Rabu.


SIAP #JagaRuangSiber sendiri merupakan singkatan dari simpan datamu, ikuti literasi, amankan gadget-mu, dan perkuat password (kata sandi).

Simpan datamu merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengamankan data pribadi atau yang bersifat penting agar tidak mengalami kebocoran. Tindakan mengamankan data pribadi antara lain ialah membuat salinan data, melakukan enkripsi kepada data sensitif, menghapus data dengan aman, dan memperlakukan perangkat secara hati-hati salah satunya dengan tidak meninggalkannya di tempat umum.

Baca juga: BSSN: Sistem elektronik Ditjen Imigrasi berjalan dengan baik

Ikuti literasi berarti memperkuat literasi mengenai ruang siber seperti hal-hal yang berkaitan dengan data pribadi, serangan siber, risiko keuangan, keamanan perusahaan, dan lain-lain.

Amankan gadget-mu merupakan poin yang menekankan penerapan sistem keamanan pada perangkat gawai mulai dari pengaktifan kunci layar, perlindungan jaringan WiFi, memperbarui sistem operasi, waspada terhadap aplikasi dan unduhan, dan lainnya.

Sementara perkuat password (kata sandi) merupakan aspek yang penting, namun, kerap diabaikan oleh masyarakat. Orang-orang seringkali membuat kata sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama orang terdekat.

Kata sandi yang mudah ditebak berisiko rentan terhadap kejahatan siber. BSSN menganjurkan untuk membuat kata sandi yang rumit untuk menjaga keamanan perangkat dan data di dalamnya tetapi tetap mudah diingat.

Selain itu, BSSN juga mengingatkan untuk tidak membagikan kata sandi ke orang lain sekalipun itu adalah orang terdekat seperti pasangan, serta rutin melakukan penggantian password minimal tiga bulan sekali.

"Kita imbau sekali tiga bulan paling lambat (kata sandi) diganti, tapi, gantinya tidak dengan nama orang tua, makin rumit makin aman," Ariandi mengimbau.

BSSN juga menghadirkan beragam konten edukasi tentang keamanan siber di platform media sosial resminya seperti Instagram, Tiktok, dan YouTube. Konten edukasi tersebut dikemas dengan penyampaian menarik, mudah dipahami, dan dekat dengan keresahan atau isu hangat di kalangan masyarakat.

"Kita berangkat dari keresahan yang sering dialami oleh masyarakat seperti akun media sosial nggak bisa diakses, m-banking yang tiba-tiba nggak bisa diakses, itu hal-hal yang tengah terjadi di masyarakat dan kita buat menjadi sebuah konten yang kira-kira bisa menyinggung masyarakat secara langsung," ujar Ariandi.

Baca juga: Kiat jaga anak agar tetap aman di ruang daring

Baca juga: BSSN bentuk satgas khusus untuk keamanan siber Pemilu 2024

Baca juga: APJII tingkatkan kesadaran masyarakat akan isu keamanan siber

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023