Vilnius (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu menyatakan hasil KTT NATO adalah baik, tetapi tidak ideal jika Ukraina tidak diundang bergabung dengan aliansi militer Barat tersebut.

Zelenskyy menyatakan pengakuan NATO bawah Ukraina tidak perlu mengikuti Rencana Aksi Keanggotaan (MAP) adalah penting.

Dia menambahkan bahwa negara bekas pecahan Uni Soviet itu telah sangat maju dalam menyesuaikan diri dengan aliansi tersebut.

"Hasil penting di sini adalah pengakuan bahwa Ukraina tidak memerlukan rencana aksi untuk keanggotaan guna bergabung (dengan NATO)," kata Zelenskyy dalam konferensi pers bersama Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada KTT NATO di Vilnius.

Zelenskyy menyatakan pasukan Ukraina telah memperoleh pengalaman dalam kerja sama dengan beragam negara anggota NATO. Ribuan serdadu Ukraina dilatih oleh negara-negara Barat yang menjadi mitra Kiev.

Ukraina juga sangat tergantung kepada pasokan persenjataan Barat dalam melawan pasukan Rusia yang menginvasi negeri itu sejak Februari 2022.

Baca juga: NATO tetap gelar KTT di Vilnius meski aksi protes dan kritik meningkat

NATO pada Selasa menyatakan Ukraina akan disambut di dalam aliansi tetapi tidak menyebutkan tanggal atau syarat pastinya.

NATO juga menghilangkan syarat Ukraina harus memenuhi MAP, yang merupakan daftar tujuan politik, ekonomi dan militer yang harus dipenuhi oleh negara-negara Eropa timur lainnya sebelum bergabung dengan aliansi pertahanan ini.

Langkah ini pada dasarnya bakal menghilangkan rintangan dalam perjalanan Ukraina bergabung dengan NATO.

Zelenskyy mengaku sudah mendapatkan kabar positif tentang paket pertahanan baru selama di Vilnius. Dia sudah bertemu dengan para pemimpin Inggris, Jerman, Prancis, Australia, dan Belanda.

"Kami dapat menyampaikan bahwa hasil KTT ini adalah baik, tetapi jika ada undangan, itu ideal," kata dia.

Baca juga: Prancis segera kirimi Ukraina dengan rudal jarak jauh SCALP

Sumber: Reuters

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023