hilirisasi komoditas pertanian sorgum bermuara di antaranya untuk penyediaan pangan dan energi alternatif

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mengatakan pemerintah berkomitmen melakukan budidaya sorgum karena memiliki sejumlah manfaat mulai dari pangan hingga energi alternatif.

Moeldoko menyampaikan bahwa hilirisasi komoditas pertanian sorgum bermuara di antaranya untuk penyediaan pangan dan energi alternatif. Hal tersebut bisa diambil dari batang, daun dan biji sorgum.

"Pertanian itu bisa menghasilkan elektrifikasi energi, contoh sorgum. Benih, butir bulirnya itu bisa untuk beras tepung dan juga sebagai etanol dan bioetanol," kata Moeldoko dalam diskusi "Elektrifikasi Agrikultur" di Jakarta, Rabu.

Moeldoko menjelaskan pada satu hektare tanah bisa menghasilkan rata-rata 30-35 ton sorgum. Seluruh tanaman ini pun bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan mulai dari pengganti beras, kompos, gula, produk minuman, tepung, pakan ternak serta obat-obatan.

"Itu bisa digunakan sebagai gula fermentasi dan energi etanol, pakan ternak dan biomassa. Ya ujung-ujungnya jadi energi lagi makanya saya betul-betul tekuni ini," ujar Moeldoko.

Baca juga: Moeldoko: Persyaratan subdisi motor listrik terus dikaji

Baca juga: Moeldoko pastikan pemerintah evaluasi berkala insentif EV

Lebih lanjut, pemerintah telah memiliki peta jalan untuk budidaya sorgum. Berdasarkan peta jalan tersebut, penanaman sorgum dimulai dari 15 ribu hektare.

Moeldoko optimistis bahwa ke depannya jumlah lahan sorgum akan terus meningkat hingga ratusan ribu hektare.

"Pada akhirnya 2024 mulai menuju ke 150 ribu hektare. Ini saya kira upaya yang sangat baik ke depan, karena dengan sorgum ini banyak yang bisa digantikan," katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sendiri mendorong pengembangan budidaya sorgum sebagai upaya antisipasi krisis pangan sekaligus meningkatkan produksi dan konsumsi pangan lokal, di tengah upaya penguatan pangan menghadapi tantangan perubahan iklim ekstrim.

Sorgum merupakan salah satu pangan alternatif bernilai ekonomi tinggi dan tahan kekeringan di berbagai daerah.

Komoditas sorgum merupakan tanaman serealia potensial untuk dikembangkan untuk menunjang program ketahanan pangan dan agribisnis. Ini mengingat daya adaptasinya serta kebutuhan airnya rendah sehingga tahan cuaca panas atau musim kemarau panjang (El Nino).

Baca juga: Kementan antisipasi krisis pangan dengan budidaya sorgum

Baca juga: Mentan minta petani di Pangkep Sulsel kembangkan budidaya sorgum

Baca juga: HKTI mengedukasi budi daya sorgum cocok hadapi El Nino

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023