Denpasar (ANTARA News) - Kabupaten Buleleng memberikan kontribusi sebesar 39,99 persen dari total produksi jagung di Bali berdasarkan angka sementara (Asem) 2012.
Persentase tertinggi itu berkat daerah Bali utara memiliki potensi lahan kering cukup luas yang cocok ditanami jagung pada musim hujan, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali (BPS), I Gede Suarsa di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, menyusul Kabupaten Karangasem memberikan andil 24,66 persen, Klungkung 14,38 persen dan Bangli 13,27 persen serta lima kabupaten/kota lainnya produksinya relatif rendah.
Kelima daerah yang produksi jagung menurun sehingga kontribusinya sangat kecil meliputi Kabupaten Jembrana, Badung, Kota Denpasar, Tabanan dan Kabupaten Gianyar.
Gede Suarsa menambahkan, Bali memproduksi jagung berdasarkan angka sementara (Asem) 2012 mengalami penurunan sebesar 2.944 ton pipilan kering atau 4,56 persen dari tahun sebelumnya.
Menurunnya produksi jagung tersebut akibat banyak tanaman jagung dipanen muda untuk memenuhi kebutuhan jagung bakar dan rebus di sejumlah objek wisata, disamping faktor curah hujan yang relatif rendah.
Tanaman jagung berkurang seluas 1.731 hektare. Selama subround I periode Januari-April 2012 menghasilkan 48.115 ton biji jagung kering, meningkat 2.734 ton atau 6,02 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan pada subround II periode Mei-Agustus 2012 juga meningkat sebesar 851 ton atau 17,30 persen dibanding kurun waktu yang sama tahun sebelumnya.
Gede Suarsa menambahkan, untuk subround III periode September-Desember 2012 menurun 6.530 ton atau 45,65 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, ujar Gede Suarsa.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013