Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Australia akan mengkaji kembali kesepakatan kerjasama keamanan (security cooperation agreement) kedua negara dalam pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Australia John Howard, pekan ini di Batam.
"Kita akan kaji keuntungan apa yang didapat Indonesia jika kesepakatan kerjasama itu kita sepakati bersama," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono saat menjadi pembicara utama pada lokakarya hubungan RI-Australia di Jakarta, Selasa.
Juwono mengatakan, Australia sangat berkepentingan untuk tetap menjalin hubungan baik dengan Indonesia baik dari segi geopolitik dan geoekonomi.
Indonesia merupakan penyangga berbagai persoalan yang terjadi di berbagai negara lain di Asia, khususnya Asia Barat seperti Pakistan dan Afganistan.
Australia, tambah Menhan, selama ini memiliki persepsi bahwa Indonesia jangan menjadi negara yang terlalu kuat atau terlalu lemah baik dari segi politik, militer dan ekonomi.
Jika Indonesia terlalu kuat secara ekonomi dan militer maka dikhawatirkan dapat mengganggu kepentingan Australia.
Sedangkan jika Indonesia terlalu lemah, dari segi politik, militer dan ekonomi, maka akan banyak warga Indonesia yang hijrah ke Australia, tutur Juwono.
"Intinya Australia sangat berkepentingan untuk ikut mendukung stabilitas di Indonesia mengingat Indonesia adalah negara penyangga bagi setiap persoalan yang terjadi, di kawasan Pasifik Barat, Asia dan Asia Barat," ujar Juwono.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006