Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah sebesar empat poin menjadi Rp9.686 dibanding posisi sebelumnya Rp9.690 per dolar AS.
"Pergerakan nilai tukar rupiah cenderung stabil di tengah respon pelaku pasar terhadap penurunan produksi industri Eropa dan kabar positif dari hasil lelang obligasi Spanyol yang melampaui target sebesar 5,5 miliar euro menjadi 5,83 miliar euro," kata Reza yang juga analis Trust Securities di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, ia menambahkan pelaku pasar juga menunggu kejelasan lebih lanjut KTT Uni Eropa pada akhir pekan ini yang akan membahas dana talangan atau "bailout" Cyprus yang hingga saat ini belum ada skema yang jelas.
"Pelaku pasar juga harap-harap cemas terhadap hasil FOMC (Federal Open Market Committee) pekan depan karena ingin melihat lebih lanjut arah dari The Fed," katanya.
Analis Milenium Danatama Sekuritas, Abidin menambahkan pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan dipicu adanya kebijakan stabilisasi nilai tukar yang ditempuh BI. Selain itu, ia menambahkan stabilitas nilai tukar juga didukung dengan masih masuknya aliran dana asing ke pasar keuangan Indonesia.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013