Warga Jakarta diminta proaktif lapor pohon potensi tumbang

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) meminta warga proaktif untuk melapor pohon berpotensi tumbang atau lainnya ke petugas terkait, baik secara langsung maupun secara daring di Aplikasi Jakarta Kini (JAKI).

"Warga kami minta bisa proaktif untuk lapor secara langsung ke petugas terkait atau via JAKI jika menemukan pohon rindang berpotensi tumbang, halangi kabel listrik atau lalu lintas," kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Romy Sidharta saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Melalui JAKI, ungkap dia, laporan atau keluhan masyarakat akan sampai ke Balai Kota (DKI Jakarta).

"Nanti dari Balai Kota baru dibagikan atau diberi penugasan. Untuk wilayah Jakarta Barat, ada yang akan ditangani kami, tetapi ada juga yang ditangani oleh petugas satuan pelaksana (satpel) di setiap kelurahan," katanya.

Lebih lanjut, Romy mengatakan, pada periode Januari-Juni 2023, pihaknya telah memangkas sebanyak 6.269 pohon.

Rony menuturkan, selain sebagai antisipasi dan mencegah dahan sempal maupun pohon roboh terutama saat hujan deras disertai angin kencang, pemangkasan dimaksudkan untuk memelihara keindahan kawasan atau lingkungan.

Ia mengatakan, pemangkasan antara lain dilakukan di jalur hijau atau jalan raya dan lingkungan permukiman warga.

“Sejak Januari hingga Juni 2023, total pohon yang telah dipangkas di delapan kecamatan se-Jakarta Barat mencapai 6.269 pohon,” sebut Romy.

Ia menjelaskan, pemangkasan terdiri atas tiga kategori, yakni ringan, sedang dan berat.

Untuk pangkas ringan dan sedang dilakukan di bagian ranting pohon yang menjuntai ke jalan atau rumah warga.

"Sedangkan pangkas berat pada dahan yang besar," kata Romy.

Ia merinci, dari 6.269 pohon yang dipangkas selama periode Januari-Juni 2023 sebanyak 4.424 di antaranya kategori ringan, 1.283 sedang dan 562 kategori berat.

“Sementara untuk pohon yang tumbang atau sempal selama periode tersebut jumlahnya mencapai 60 pohon,” kata Romy.

Ia menambahkan, pihaknya rutin memantau pohon-pohon yang dianggap tua dan rawan tumbang di delapan wilayah kecamatan Jakarta Barat.