...mereka mengkaji lokasi dimana akan dibangun kemudian draftnya akan diserahkan ke Pemkot...."Balikpapan (ANTARA News) - Pemerintah Kota Balikpapan akan membangun monorail untuk mengatasi kemacetan yang mulai meresahkan di Kota Minyak.
Proyek monorail ini merupakan janji investasi dari Dongying, China. Kedua pihak menekan letter of intent (LOI) untuk meresmikan awal kerjasama ini.
"Yang investasi itu Pemerintah Dongying dan juga swastanya," kata Wakil Wali Kota Balikpapan Heru Bambang di Balaikota, Rabu (13/3).
Sebagai langkah awal, setelah meneken LOI Pemkot Dongying akan memulai dengan mengkaji rute monorail itu dengan difasilitasi oleh Pemkot Balikpapan.
Wakil Wali Kota juga menegaskan bahwa investor tidak akan kesulitan untuk membebaskan lahan untuk proyek tersebut.
"Setelah mereka mengkaji lokasi dimana akan dibangun kemudian draftnya akan diserahkan ke Pemkot. Tentunya kita akan bantu untuk proses pembebasan lahannya karena terkadang pembebasan lahan yang jadi kendala investor," tutur Wakil Wali Kota Heru Bambang.
Titik-titik macet di Balikpapan ada di persimpangan Rapak, sepanjang ruang Jalan Achmad Yani dari Rapak hingga Karang Bugis. Lalu masih di Achmad Yani, dari Gunung Kawi sampai simpang Jalan RE Martadinata di Gunung Sari.
Macet juga berlangsung dari Rapak ke Karang Anyar, Balikpapan Barat.
Kemudian di Klandasan, sepanjang Jalan Jenderal Sudirman memiliki ruas-ruas macet, terutama di persimpangan-persimpangan pertemuan arus kendaraan. Karena sempitnya Jalan MT Haryono di Dam hampir selalu macet, dan terurai dengan sendirinya begitu menyeberang Jembatan Dam dimana jalan melebar lega.
Wali Kota Dongying, Zhang Zui, menyebutkan kerjasama tersebut tentu akan menguntungkan kedua belah pihak khususnya dalam mengembangkan ekonomi regional. Zhang Zui berharap kerjasama tersebut bisa terwujud secepatnya.
"Dalam waktu dekat ada tim yang akan turun melakukan kajian, soal lokasi. Kami senang bisa melakukan kerjasama ini. Di samping itu kita juga bisa kerjasama dalam sektor yang lain, bukan hanya terbatas monorail," ungkap Zhang Zui.
Sektor-sektor yang dimaksudkan adalah seni, budaya, pendidikan, hingga pariwisata. (*)
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013