Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (11/7) mengumumkan status darurat di Vermont saat negara bagian itu dilanda bencana banjir.

Dalam pernyataannya, Gedung Putih mengatakan bahwa Biden telah memerintahkan bantuan federal untuk membantu negara bagian di AS timur laut itu dan upaya respons setempat akibat kondisi darurat di daerah-daerah yang terdampak banjir sejak Minggu (9/7) dan terus berlanjut.

"Ibu kota Vermont, dan banyak komunitas lain di seluruh negara bagian ini, terendam air. Kerusakan dan banjir yang kami alami di seluruh Vermont bersifat historis dan menghancurkan," tulis Gubernur Vermont Phil Scott dalam cuitan di akun Twitter-nya pada Selasa pagi waktu setempat.

Hujan lebat membuat negara bagian itu terendam banjir, memicu penutupan jalan, evakuasi, dan penyelamatan. Beberapa daerah mencatat curah hujan lebih dari 228 mm selama "badai bersejarah selama dua hari" itu, menurut Layanan Cuaca Nasional AS (US National Weather Service).

"Meski langit terlihat cerah di beberapa lokasi, ancaman banjir belum berakhir," demikian Departemen Kesehatan Vermont memperingatkan warga setempat dalam sebuah cuitan pada Selasa.

Para pejabat mengatakan bahwa banjir telah menciptakan kondisi air yang bergerak cepat, berbahaya, dan berpotensi terkontaminasi yang dapat berlangsung selama berhari-hari.

Masih ada orang-orang yang terjebak di dalam rumah dan mobil. Beberapa area terlalu berbahaya untuk dicapai dengan perahu, dan lima helikopter diterbangkan untuk mencari dan menjangkau warga, lapor stasiun televisi lokal WCAX, seraya menambahkan bahwa drone juga akan digunakan untuk mencoba menemukan siapa pun yang terdampar.

Terdapat lebih dari 110 penyelamatan sejauh ini, dan Garda Nasional Vermont pada Selasa pagi dikerahkan ke daerah-daerah yang paling terdampak untuk memberikan bantuan, sebut laporan itu.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023