Dengan begitu, harapannya penerbangan di Bandara Kertajati akan meningkat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan peresmian Tol Cileunyi, Sumedang, dan Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat (Jabar) akan meningkatkan aktivitas di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jabar.
Ia menyampaikan kehadiran Tol Cisumdawu dapat mempermudah akses serta mempersingkat waktu tempuh antara Bandara Kertajati dan Bandung, Jabar.
"Dengan begitu, harapannya penerbangan di Bandara Kertajati akan meningkat," ujar Menhub dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menhub juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselesaikannya hingga diresmikannya Tol Cisumdawu tersebut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menhub, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Tol Cisumdawu, Selasa (11/7).
Presiden bersyukur Tol Cisumdawu yang proses pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2011 akhirnya bisa rampung secara penuh sepanjang 61,6 km.
"Artinya, sudah 12 tahun. Memang banyak problem di lapangan, utamanya masalah pembebasan lahan/pembebasan tanah," kata Presiden.
Menurut Presiden, Tol Cisumdawu menelan anggaran total sebesar Rp18,3 triliun, yang Rp9,07 triliun di antaranya berasal dari anggaran pemerintah sedangkan sisanya dibiayai melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Presiden menekankan kembali bahwa kehadiran Tol Cisumdawu akan mempermudah konektivitas menuju Bandara Kertajati.
Presiden juga meyakini didukung Tol Cisumdawu, Bandara Kertajati akan menjadi bandara masa depan kita. Terlebih, banyak investor dari negara luar yang tertarik untuk masuk berinvestasi dalam pengelolaan Bandara Kertajati.
Baca juga: Tol Cisumdawu jadi pengungkit kemajuan Bandara Kertajati
Baca juga: Presiden resmikan Tol Cisumdawu dari mulut terowongan tol terpanjang
Baca juga: XL Axiata siapkan jaringan 4G di sepanjang Tol Cisumdawu
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023