Kami berharap bantuan pangan itu dapat meningkatkan gizi dan bisa terbebas dari stunting atau kekerdilan terhadap anak balita akibat gagal tumbuh,"

Lebak, Banten (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprogramkan bantuan pangan berupa satu kilogram daging unggas dan 10 butir telur guna perbaikan gizi kepada keluarga yang masuk kategori keluarga risiko stunting ( KRS) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

"Kami berharap bantuan pangan itu dapat meningkatkan gizi dan bisa terbebas dari stunting atau kekerdilan terhadap anak balita akibat gagal tumbuh," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak serta Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah di Lebak, Rabu.


Ia menjelaskan Pendistribusian pangan melibatkan PT Pos Indonesia dan PT Berdikari sebagai penyedia telur dan daging unggas.

Para penerima bantuan tersebut adalah dari KRS itu sebanyak 13.876 kepala keluarga.

Sebetulnya, kata dia, jumlah KRS di Kabupaten Lebak berdasarkan pemutakhiran data 2022 sebanyak 75.327 keluarga dari sebelumnya 226.633 KK.

Karena itu, KRS yang belum menerima bantuan pangan berharap menerima secara bertahap.


"Kita tahun ini hanya 13.876 keluarga risiko stunting yang menerima bantuan selama tiga bulan (Mei-Juli) 2023)," katanya.

Ia mengatakan, selama ini, pendistribusian bantuan pangan berjalan baik dan tepat sasaran.


PT Pos Indonesia mendistribusikan bantuan pangan tersebut ke lokasi penerima yakni kantor desa/kelurahan.

Penyaluran pangan melibatkan pengawasan dari instansi terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian,Dinas Kesehatan Hewan dan DP3AKKB setempat.

"Kami optimistis penyaluran pangan itu bisa mencegah kasus stunting," katanya.

Ia menyebutkan, saat ini, jumlah kasus stunting di Kabupaten Lebak hingga April 2023 tercatat 3.736 anak dari pengukuran sebanyak 108 ribu balita dengan by name by adres.

Pemerintah daerah terus berupaya mengoptimalkan pencegahan dengan berbagai kegiatan di antaranya pembangunan sarana air bersih,sanitasi dan rumah tidak layak huni.

Selain itu juga menyalurkan bantuan sosial juga aneka makanan yang bergizi dan terbentuk bapak asuh di tingkat kabupaten dan kecamatan.


"Kita meyakini kasus stunting di sini bisa menurun 14 persen tahun 2024 sesuai harapan Presiden Joko Widodo," kata Tuti Nurasiah.

Sementara itu, sejumlah KRS di Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka menyambut positif adanya bantuan pangan dari pemerintah sehingga dapat meningkatkan status gizi yang baik terhadap anak -anak.

"Kami berharap bantuan pangan itu bisa membebaskan keluarga dari stunting dan menjadi baik," kata Yayah (30) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.


Baca juga: Pemkab Lebak minta warga tak nikahkan anak usia dini cegah stunting

Baca juga: IBI berkolaborasi dengan pemerintah turunkan prevalensi stunting

Baca juga: Pemkab Lebak apresiasi sinergitas OPD penanganan stunting

Baca juga: Petani Lebak tanam benih nutrisi zinc 1.000 hektare atasi stunting


Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023