Cirebon (ANTARA News) - Baru sekitar 10 persen petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon bisa panen bawang merah saat harga melambung, sebagian besar lagi masih harus menunggu panen raya.
Sunarto ketua Dewan Bawang Nasional mengatakan, hanya 10 persen petani yang bisa panen bawang merah sehingga persediaan bawang merah tersebut masih terbatas.
Ia menambahkan, mahalnya bawang merah hanya dinikmati oleh petani yang tangguh dan tidak takut gagal karena musim tanam sebelumnya banyak yang gulung tikar akibat mereka sering merugi karena harga anjlok.
"Petani bawang merah yang rajin dan tahan banting kini menikmati hasilnya, sehingga kerugian sekitar empat kali gagal panen bisa tertutupi," katanya.
Sementara itu Karyanto petani bawang merah mengaku melonjaknya harga bawang akibat persediaan berkurang, sedangkan kebutuhan pasar tinggi, bagi petani yang panen dapat untung melimpah.
Ia menuturkan, modal tanam satu hektar lahan bawang merah sekitar Rp60 juta kini, harga bawang merah tembus Rp35 ribu dari petani, hasil panen maksimal bisa menjual Rp300 juta setiap hektare, mereka untung hingga Rp240 juta.
(EJS/Y003)
Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013