"Secara situasional barangkali memang diperlukan daging sapi tambahan yang dari negara sahabat, dengan catatan harus benar, tepat, tidak boleh ada distorsi baru, sambil melindungi peternak kita," kata Presiden dalam konferensi pers seusai bertemu dengan Komite Ekonomi Nasional (KEN) di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, impor sapi saat ini masih dibutuhkan mengingat pasokan dari dalam negeri belum mencukupi namun upaya peningkatan produksi harus terus diupayakan.
"Saya sudah sampaikan berkali-kali, solusi daging sapi adalah meningkatkan produksi dalam negeri, tetapi itu selalu memerlukan waktu, kita akan lakukan secara serius di tahun-tahun mendatang," katanya.
Presiden juga mengatakan, kebijakan sektor pangan jangan sampai menimbulkan ketidakadilan dan menyengsarakan masyarakat luas.
"Manakala perdagangan mengalami distorsi, yang mengalami keuntungan yang besar hanya pihak-pihak tertentu sementara masyarakat luas menderita, ini tidak baik dan pemerintah dengan sadar akan melakukan itu (tata niaga)," katanya.
Menurut dia, usaha pemerintah untuk memberikan keadilan dalam perdagangan dengan menerapkan kebijakan pangan yang adil akan mendapat perlawanan dari para pihak yang selama ini memperoleh keuntungan dari perilaku pasar yang menyimpang.
"Hampir pasti ada perlawanan, apalagi bagi mereka yang sekian puluh tahun mengenyam, menikmati hal-hal yang sebenarnya tidak boleh terjadi," katanya.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013