Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian diminta untuk segera melakukan langkah-langkah cepat guna mengatasi kelangkaan bawang putih di pasaran.
"Tingginya harga bawang putih diatas harga rata-rata ini sangat mengkhawatirkan. Ini harus ada langkah ekstra super sehingga harga kembali normal," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.
Ia menduga, ada tiga faktor penyebab terjadinya kelangkaan bawang putih.
Pertama, ada permainan sekelompok pengusaha yang memainkan bawang putih sehingga terjadi kelangkaan
Kedua, karena faktor cuaca. Dimana bahan-bahan holtikultura seperti bawang tak akan tahan terhadap cuaca dingin sehingga bawang akan cepat membusuk.
Ketiga, ada kemungkinan salah perhitungan dari Kementerian Pertanian dalam mengestimasi kebutuhan bawang putih di pasaran.
"Seharusnya Kementan harus bisa mengestimasi kebutuhan bawang putih pada waktu-waktu tertentu, transportasi, harus dipersiapkan stok di pasaran," katanya.
Untuk saat ini, kata politisi Partai Demokrat itu, hampir 90 persen kebutuhan bawang putih di Indonesia adalah impor.
"Bawang putih yang ada itu diimpopr dari India, jumlahnya mencapai 445 ribu ton impor atau 90 persen kebutuhan pasar. Rata-rata harganya di pasaran mencapai Rp40-Rp60 ribu per kilogram," kata Herman.
(Zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013