...kedatangan petinju Filipina tersebut tentunya jadwal sparring saya semakin bertambah
Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas bulu IBO Daud Yordan bakal mendatangkan petinju Filipina sebagai mitra tanding untuk persiapan menghadapi Simpiwe Vetyeka (Afrika Selatan) pada duel perebutan gelar di Senayan, Jakarta, 14 April 2013.
Petinju dengan rekor bertarung 30 kali menang (23 di antaranya KO) dan dua kali kalah tersebut ketika dihubungi dari Semarang, Rabu, mengatakan dalam pekan ini petinju dari Filipina akan datang ke Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat.
"Manajemen Dragon Fire sudah mengatakan kepada saya akan mendatangkan petinju Filipina sebagai sparring partner saya. Hanya jumlahnya saya belum tahu, tetapi seperti biasanya sekitar dua petinju," katanya.
Menurut petinju yang merebut gelar juara dunia ketika menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012 tersebut, kedatangan petinju Filipina itu berarti menambah jadwal berlatihnya dengan mitra tanding.
Sebelum kedatangan mereka, katanya, ia sudah menjalani latihan dengan mitra tanding petinju lokal yang kualitasnya tidak jauh berbeda dengan petinju Filipina yang bakal menjadi sparring-nya.
"Kalau sebelumnya saya berlatih dengan sparring partner tiga kali seminggu maka dengan kedatangan petinju Filipina tersebut tentunya jadwal sparring saya semakin bertambah," katanya.
Ia menambahkan, dirinya dan pelatih Damianus Yordan sudah mempelajari rekaman pertarungan yang dilakukan Simpiwe Vetyeka. "Saya memiliki empat rekaman pertarungan dia melawan petinju yang berbeda," katanya.
Dari keempat rekaman pertarungan yang dijalani Vetyeka, kata dia, diambil kesimpulan bahwa gaya bertarungnya tidak berubah dan dirinya beserta pelatih sedang mencari titik lemah dari petinju Afrika Selatan tersebut.
Yang pasti, kata dia, Simpiwe Vetyeka merupakan petinju yang bagus karena sudah dua kali juga menghadapi petinju dunia meskipun kalah. "Sama seperti saya, saya juga dua kali lawan juara dunia (Calestino Caballero dan Chris John) tetapi juga kalah," katanya.
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013