Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan kian banyak negara yang ingin menandatangani Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Dibentuk pada 1976, traktat tersebut bertujuan menciptakan stabilitas politik dan keamanan di Asia Tenggara dengan mengatur penyelesaian konflik secara damai antara negara-negara.
“Kita membahas aksesi negara-negara terhadap TAC yang kita harapkan bahwa aksesi tersebut tidak hanya di atas kertas, tetapi betul-betul diterapkan,” kata Retno mengenai sidang pleno Pertemuan ke-56 Menlu ASEAN (AMM) di Jakarta, Selasa.
Di antara negara-negara itu adalah Arab Saudi yang akan menandatangani TAC di sela-sela AMM ke-56 di Jakarta pada Rabu (12/7).
Dalam pleno AMM kali ini juga telah disepakati Serbia masuk TAC, dan ASEAN telah menugaskan sekretariatnya guna mengkaji permohonan Aljazair.
Sebagai ketua ASEAN tahun ini, kata Retno, Indonesia juga akan mengupayakan masuknya Panama, Spanyol, dan Meksiko dalam TAC, di sela-sela KTT ke-43 ASEAN pada September.
Baca juga: Malaysia dukung penyelesaian isu Myanmar yang satu suara dengan ASEAN
Para menteri luar negeri ASEAN juga mendukung kerja sama antar sekretariat ASEAN dan Forum Kepulauan Pasifik (PIF) serta Asosiasi Negara-negara Lingkar Samudera Hindia (IORA).
“Ini merupakan upaya kita memperluas semangat dialog, kolaborasi, inklusivitas dalam konteks menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera,” kata Retno.
Retno menjelaskan bahwa selama pleno AMM, para menteri luar negeri ASEAN menyepakati pengajuan Afrika Selatan menjadi mitra wicara sektoral dan secara prinsip juga menerima permohonan Maroko.
Mengenai keanggotaan Timor Leste, Sekretaris Jenderal ASEAN melaporkan bahwa sejauh ini Timor Leste sudah mengikuti 160 pertemuan ASEAN sebagai bagian dari upaya mempercepat implementasi peta jalan keanggotaan Timor Leste.
Sekjen ASEAN juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam menginisiasi Pandangan Maritim ASEAN yang akan dirilis dalam Forum Maritim ASEAN pada Agustus 2023.
Dalam sesi pleno, Retno menyampaikan rencana Indonesia membuat ASEAN Concord IV, yang akan menjadi visi ASEAN pasca 2025.
Elemen inti dari usul ini akan terus dibahas dan rencananya diadopsi pada KTT ke-43 ASEAN.
Baca juga: Menlu RI tegaskan ASEAN harus miliki kredibilitas
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023