Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggandeng Perusahaan Umum (Perum) Bulog Babel dan Sumatera Selatan untuk membeli beras petani lokal.
"Kita sudah menjalin kerja sama dengan Perum Bulog Babel dan Sumsel dan bersepakat menjalankan skema komersil dengan membeli beras petani lokal dan kemudian didistribusikan kepada ASN daerah ini," kata Bupati Belitung Timur Burhanuddin di Manggar, Selasa.
Burhanuddin mengatakan segala sesuatu terkait dengan kerja sama akan diurus oleh Sekretaris Daerah Pemkab Belitung Timur dan organisasi perangkat daerah (OPD) diharapkan dapat mengikuti.
"Kita berharap kerja sama akan akan terus ditindak lanjuti, semuanya dapat berjalan baik dan lancar,” ujar Burhanudin.
Sekretaris Daerah Pemkab Belitung Timur Ikhwan Fachrozi mengatakan kerja sama untuk memberdayakan ASN dalam membantu para petani padi dan pegawai menjamin kepastian pasar bagi beras petani lokal.
"Jadi benang merahnya adalah bagaimana kita ASN membantu memberdayakan petani lokal. Beras hasil petani kita konsumsi untuk kita, sama-sama saling membantu,” kata Ikwan.
Wakil Pimpinan Perum Bulog Wilayah Sumsel dan Babel Elis Nurhayati mengatakan skema komersil yang dijalankan yaitu Perum Bulog akan membeli beras dari petani lokal kemudian mendistribusikan kepada para pegawai di Pemkab Belitung Timur.q
"Segmentasi kita ada dua yakni Public Service Obligation (PSO) sama yang Komersil. Jadi yang ini kita komersil, kita akan menyerap hasil panenan dari petani, mengelolanya kemudian menyalurkannya kepada ASN dan honorer,” jelas Elis.
Meski berasal dari dalam daerah, beras yang akan disalurkan menurut Elis harus sesuai dengan standar Perum Bulog yaitu beras berkualitas premium.
"Beras yang masuk itu harus sesuai standar kita. Jadi kita juga stabilisasi harga, baik di tingkat petani maupun konsumen," kata Elis.
Baca juga: Bulog NTB sudah gelontorkan dana Rp614 miliar beli beras petani
Baca juga: Bulog Sumut ditargetkan beli 27.000 ton beras petani tahun ini
Pewarta: Ahmadi
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023