Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) Selasa pagi ditutup turun, karena melemahnya pergerakan bursa regional. Analis riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, dalam Review & Prediction, mengatakan fokus pelaku pasar masih terpusat pada kinerja bursa saham regional. Dia juga menambahkan bahwa penurunan bursa regional ini masih dipengaruhi oleh kekhawatiran naiknya suku bunga The Fed serta munculnya kekhawatiran baru atas rencana bank sentral China yang akan menaikkan reserve requirement perbankan lokal (semacam Giro Wijib Minimum). Rencana tersebut disinyalir sebagai upaya pemerintah China untuk memperlambat laju pertumbuhan ekonominya setelah sejumlah upaya yang telah dilakukan, seperti menaikkan suku bunga, tampaknya belum berhasil. Dengan melemahnya bursa regional telah memicu para investor untuk melepas sahamnya, terutama saham-saham unggulan, terutama Telkom (TLKM) dan Bank Mandiri (BMRI) telah memimpin saham turun. Pada sesi pagi, IHSG ditutup turun 15,799 poin atau 1,22 persen ke posisi 1.279,252. Transaksi saham masih berjalan lambat yang hanya 4.974 kali perdagangan dengan volume 211,853 juta saham dan nilai Rp403,947 miliar. Saham yang turun sebanyak 58 dibanding yang naik 19 dan 30 tidak berubah. Lima saham yang mencatat penurunan terbesar adalah Internasional Nickel (INCO) anjlok Rp300 menjadi Rp16.350, Gas Negara (PGAS) terkoreksi Rp300 ke level Rp10.400, Astra Agro Lestari (AALI) melemah Rp150 ke posisi Rp6.500, TLKM merosot Rp150 ke Rp7.300 dan Tempo Scan Pasific (TSPC) turun Rp150 menjadi Rp5.750. Sedangkan lima saham yang mengalami kenaikan tertinggi adalah Jaya Real Property (JRPT) melonjak Rp400 menjadi Rp3.600, Semen Gresik (SMGR) menguat Rp300 ke posisi Rp22.500, Samrt Corporation (SMAR) terdorong Rp100 ke level Rp3.000, Jaya Pari Steel (JPRS) merangkak Rp50 ke Rp700 dan Bank Mega (MEGA) naik Rp25 menjadi Rp2.250. (*)
Copyright © ANTARA 2006