Presiden Hyundai Motor Asean HQ Youngtack Lee mengatakan bahwa saat ini produksi mobil di pabrik Hyundai Indonesia telah mencapai 150 ribu unit.
"Lebih dari 50 persen produksi pabrik Indonesia telah diekspor ke 78 negara di seluruh dunia untuk berkontribusi terhadap ekspor mobil Indonesia," ujar Youngtack saat berbincang di PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
Youngtack menyampaikan, tahun ini Hyundai menambah jumlah produksi mobil listrik 1.000 unit per bulan. Jumlah tersebut naik signifikan dibanding dengan 2022 yang hanya mencapai 250 unit per bulan.
Lebih lanjut, meningkatnya produksi mobil listrik membuat konsumen tak perlu indent untuk mendapatkan produknya.
"Sekarang kalau orang yang ingin membeli mobil listrik itu sudah lebih enak, sudah bisa dapat langsung," kata Youngtack.
Hyundai sendiri menargetkan dapat menjual mobil listrik sebanyak 10.000 unit pada 2023. Namun, apabila permintaan terus bertambah, Hyundai siap untuk melakukan produksi tambahan.
Youngtack mengatakan, total nilai investasi Hyundai di Indonesia mencapai 1,5 miliar dolar AS. 1 juta dolar AS di antaranya digunakan untuk pembangunan baterai cell dan 60 juta dolar AS untuk pembangunan baterai pack.
Ia optimistis kerja sama antara Hyundai dan Indonesia akan lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Youngtack menyampaikan, menyambut baik program subsidi kendaraan listrik yang diberikan pemerintah. Kebijakan tersebut dinilai dapat mendorong penggunaan energi hijau.
Ke depannya, Hyundai berencana untuk meluncurkan dua mobil listrik terbaru di Indonesia.
Baca juga: Penjualan Hyundai dan Kia di Amerika Serikat naik 9 persen pada Juni
Baca juga: Penjualan Hyundai Juni naik 9,5 persen berkat mobil mewah dan SUV
Baca juga: Lima perusahaan tarik lebih 92 ribu kendaraan di Korsel
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023