Kings Point, New York (ANTARA News) - Presiden AS George W. Bush, Senin, mengatakan Iran menghadapi prospek aksi Dewan Keamanan PBB dan secara progresif sanksi lebih kuat jika negara itu menolak tawaran yang ditujukan untuk mengekang program nuklirnya. "Jika pemimpin Iran mengingini perdamaian dan kemakmuran dan masa depan yang lebih penuh harapan bagi rakyat mereka, mereka harus menerima tawaran kami, meninggalkan ambisinya untuk memiliki senjata nuklir, dan mematuhi kewajinan internasional mereka," kata Bush. Ia bericara pada pembukaan acara wisuda di U.S. Merchant Marinir, sehari sebelum pergi ke Wina untuk menghadiri pertemuan puncak Uni Eropa-AS. Satu paket insentif dukungan AS ditawarkan kepada Iran awal bulan ini, dan Bush mengatakan Amerika Serikat akan bergabung dalam pembicaraan Eropa dengan Iran kalau Teheran menyetujui penghentian yang dapat diabsahkan atas program pengayaan uraniumnya. Kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman menawarkan kepada Iran paket inssentif agar mengehntikan kegiatannya untuk memurnikan uranium --yang dikatakan Teheran untuk menghasilkan tenaga listrik tapi dipandang oleh Barat sebagai proyek bom atom terselubung. Sejauh ini Teheran telah menolak untuk menghentikan kegiatan pengayaan uranium dan menyatakan tawaran insenstif itu merupakan suatu langkah positif. Presiden Rusia Vladimir Putin menelefon Bush, Senin, guna membahas masalah Iran, kata seorang pejabat Gedung Putih. "Kedua presiden tersebut menyepakati pentingnya untuk tetap bersatu dalam upaya mereka menekan Iran agar menghentikan semua kegiatan pengayaan dan memulai perundingan mengenai paket insentif tersebut," kata pejabat itu. Keenam negara utama dunia telah memberi Iran waktu sampai pertemuan puncak delapan negara industri (G-8) pertengahan Juli untuk memberi jawaban. "Pemimpin Iran memiliki pilihan jelas: Kami harap mereka akan menerima tawaran kami dan secara sukarela menghentikan semua kegiatan ini, jadi kami dapat merancang kesepakatan yang akan membawa keuntungan nyata bagi Iran," kata Bush. "Jika para pemimpin Iran menolak tawaran kami, itu akan mengakibatkan tindakan Dewan Keamanan, pengucilan lebih lanjut dari dunia dan secara berangsur sanksi ekonomi serta politik yang lebih keras," katanya dikutip Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006