Di warnet itu seringkali dilakukan sambung-menyambung kabel, dan operasinya 24 jam, jadi rentan kebakaran."

Jakarta (ANTARA News) - Kebakaran terjadi di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Selasa siang, diduga akibat hubungan arus pendek (kortsluiting) listrik di warung internet (warnet) yang beroperasi 24 jam, demikian disampaikan Ketua RW 05 Yahya Bone (54).

"Di warnet itu seringkali dilakukan sambung-menyambung kabel, dan operasinya 24 jam, jadi rentan kebakaran," ujar Yahya di dekat lokasi kejadian. Paling tidak 28 bangunan rumah ludes diamuk si jago merah dalam peristiwa itu , sementara 307 orang kehilangan tempat tinggal.

Menurut Yahya, daya listrik untuk penggunaan warnet kerap menjadi persoalan, bahkan pihaknya pernah meminta kepada pemerintah setempat untuk mengatur pengoperasian usaha internet tersebut.

"Pihak warnet sulit diberitahu agar menggunakan listrik dengan baik oleh karena itu kami rasa perlu ada peraturan yang menegaskan soal usaha ini," kata Yahya.

Dia menambahkan, penggunaan listrik juga menjadi masalah di kalangan warga, karena kebanyakan dari mereka sering melakukan sambung-menyambung kabel, apalagi, terkadang menggunakan kabel yang sudah lapuk.

"Jadi kadang-kadang kabelnya meleleh karena sudah lama, namun warga tidak mampu membeli kabel baru karena mereka dari golongan menengah kebawah," ujar Yahya.

Bantuan berupa sandang-pangan mulai mengalir dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan warga lain, namun yang paling dikhawatirkan Yahya adalah rekonstruksi rumah yang terbakar.

"Kebanyakan warga adalah buruh, tukang ojek dan pekerja kasar. Mereka dari kalangan menengah kebawah, saya belum tahu bagaimana mereka membangun kembali rumahnya," ujar Yahya.

Yahya berharap agar bantuan untuk merenovasi rumah warga segera datang, agar para korban bisa kembali memiliki tempat tinggal. (S038/N001)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013