Nanti saja, saya masih di lapangan, suasana tidak kondusif sehingga sulit bagi saya untuk berbicara melalui telepon,"

Bandarlampung (ANTARA News) - Suasana kawasan tambak udang PT CPB di Dente Teladas Kabupaten Tulangbawang Provinsi Lampung dilaporkan masih mencekam, menyusul dua kelompok petambak pendukung dan penentang kerja sama dengan perusahaan itu saling baku hantam, Selasa.

Salah satu petambak dari kelompok Forum Silaturahmi (Forsil), Darul, saat dikonfirmasi dari Bandarlampung, Selasa malam, pihaknya belum dapat memberi keterangan yang diperlukan, mengingat kondisi di lokasi pertambakan itu kini masih mencekam.

"Nanti saja, saya masih di lapangan, suasana tidak kondusif sehingga sulit bagi saya untuk berbicara melalui telepon," kata dia lagi.

Namun dia sempat menjelaskan, bentrokan tersebut dipicu saat Ketua Forsil petambak CPB Cokro Edy Prayitno usai pulang dari Dusun Pasiran Jaya selesai mengaji dihalangi masuk ke kawasan pertambakan itu oleh kelompok petambak lainnya.

"Saat memasuki pintu gerbang pertambakan ini, Cokro dihalangi oleh petambak dari kelompok Petambak Prokemitraan atau P2K," ujar dia.

Para petambak P2K tersebut dianggap oleh kelompok petambak Forsil sebagai kelompok pendukung perusahaan, sehingga kedua kelompok petambak ini kerap terlibat pertikaian satu sama lain.

Sebelumnya, PT CPB melalui rilisnya menyampaikan, pihaknya telah menggelar apel siaga yang dihadiri seribuan karyawan dan petambak plasma perusahaan.

Apel siaga tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan atas kondisi areal tambak udang yang kini tidak beroperasi lagi akibat konflik antarpetambak dan persoalan kerja sama kemitraan dengan perusahaan yang menimbulkan pro dan kontra di antara para petambak tersebut.

Hingga berita ini diturunkan baik pihak perusahaan maupun pengurus Forsil dan P2K belum dapat dikonfirmasi terkait bentrokan yang terjadi di kawasan tambak udang Bratasena itu.

Pemerintah Kabupaten Tulangbawang, atas adanya insiden tersebut segera mengundang pihak terkait untuk memediasi perdamaian antara kedua belah pihak dan perusahaannya.

Undangan itu disampaikan oleh Wakil Bupati Tulangbawang Heri Wardoyo yang ditembuskan kepada Komnas HAM, DPRD setempat, dan beberapa pihak terkait lainnya.

(EM*B014)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013