"Sampai sekarang timsel masih menunggu pengiriman hasil seleksi dari Bawaslu RI,"

Manokwari (ANTARA) - Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten se-Provinsi Papua Barat melaporkan bahwa hasil pelaksanaan seleksi tertulis menggunakan sistem komputerisasi atau computer assisted test (CAT) dan psikotes, masih menunggu pengiriman dari Bawaslu Republik Indonesia.

Ketua Timsel Bawaslu Kabupaten se-Papua Barat George Aunsu di Manokwari, Selasa, mengatakan hasil seleksi CAT dan psikotes semestinya dikirim Bawaslu RI pada Minggu (9/7) yang kemudian diumumkan ke publik Senin-Selasa (10-11 Juli 2023).

Hasil koordinasi timsel, Bawaslu RI terlambat menerima nilai CAT yang dikirim oleh Badan Kepegawaian Negeri (BKN) selaku penyelenggara seleksi tes tertulis.

"Sampai sekarang timsel masih menunggu pengiriman hasil seleksi dari Bawaslu RI," kata George.

Ia menuturkan bahwa pleno penetapaan dapat dilakukan jika nilai seleksi CAT baik esai maupun pilihan ganda telah diakumulasikan dengan hasil seleksi psikotes dari Markas Besar Polri.

Saat ini, kata dia, timsel baru menerima berita acara hasil tes tertulis esai dengan skor 40 persen yang nantinya ditambahkan dengan nilai pilihan ganda.

"Timsel belum bisa melakukan pleno empat kali kebutuhan kalau nilai seleksi belum diterima," jelas George.

Timsel, kata dia, sangat menyayangkan keterlambatan proses pengiriman rekapitulasi hasil seleksi CAT dan psikotes sebab kondisi geografis Papua Barat berbeda dari provinsi lainnya di Indonesia.

Misalnya calon anggota Bawaslu dari tiga kabupaten seperti Kaimana, Fakfak, dan Teluk Wondama harus menggunakan transportasi udara dan laut untuk mengikuti seleksi yang diselenggarakan di Manokwari.

"Kita ketahui bersama bahwa jadwal penerbangan dari Kaimana dan Fakfak itu terbatas. Kalau Bintuni dan Pegunungan Arfak masih bisa gunakan transportasi darat," ucap dia.

George menjelaskan bahwa timsel telah mengusulkan agar Bawaslu RI meninjau kembali jadwal seleksi kesehatan dan wawancara untuk Papua Barat, karena adanya keterlambatan pengumuman seleksi CAT dan psikotes.

Selain itu, Timsel Papua Barat Daya juga meminta Mabes Polri menambah rekomendasi rumah sakit yang melayani pemeriksaan kesehatan bagi calon anggota Bawaslu kabupaten.

"Karena rekomendasinya RS Bhayangkara Polda yang hanya ada di Manokwari. Tidak hanya Timsel Papua Barat yang mengusulkan review jadwal," terang dia.

Selain itu, kata dia, sistem aplikasi Mr.Bawaslu yang digunakan untuk mengunggah hasil seleksi tertulis esai terlalu ribet dan membutuhkan waktu lima hingga enam jam sekali pengiriman.

Kondisi serupa terjadi saat timsel memberikan merespon kembali pengiriman dari Bawaslu RI melalui aplikasi Mr.Bawaslu.

"Aplikasinya ribet sekali, belum lagi signal terganggu karena aplikasinya down dari Hari Sabtu. Timsel seluruh Indonesia gunakan aplikasi itu," jelas George.

Ketua Timsel Bawaslu Kabupaten se-Papua Barat George Aunsu (ketiga dari kiri) saat konferensi pers di Manokwari. (ANTARA/Fransiskus Salu Weking)

Ia berharap 236 calon anggota Bawaslu kabupaten se-Papua Barat bersabar menunggu pengiriman hasil seleksi dari Bawaslu RI yang nantinya dilakukan pleno penetapan untuk segera diumumkan.

Keterlambatan tersebut bukan disengaja oleh timsel kabupaten, sehingga para calon diminta tidak salah persepsi atau menduga adanya penyimpangan dalam seleksi.

"Ini murni keterlambatan. Timsel harap teman-teman peserta tidak khawatir atau menduga ada permainan. Sekali lagi ini murni keterlambatan pengiriman," tegas George.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023