Ambon (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono batal meresmikan sejumlah proyek di Maluku yang didanai APBN maupun APBD yang dijadwalkan akhir Maret 2013 karena ada proyek yang belum rampung pembangunannya.

"Proyek yang dijadwalkan diresmikan Kepala Negara tersebut didominasi sektor perhubungan, namun hasil peninjauan Menteri Perhubungan E.E. Mangindan menunjukkan ada yang masih perlu dirampungkan pembangunannya," kata Kadis Perhubungan Maluku, Ujir Halid, di Ambon, Selasa.

Saat itu, Menhub meninjau Kota Ambon, Kota Tual dan Banda. Setelah melakukan peninjauan maka diputuskan peresmian yang dijadwalkan oleh Presiden dibatalkan hingga waktu yang nantinya diputuskan.

"Presiden memang menjadwalkan kunjungan ke Banda dan dikoordinasikan untuk meresmikan proyek-proyek yang diharapkan dipusatkan di Kota Tual," ujar Ujir.

Disinggung pengadaan armada transportasi laut 2012, dia menjelas sedikitnya tujuh armada transportasi laut baru yang awalnya dijadwalkan diresmikan Kepala Negara.

Tujuh armada berupa lima unit Kapal Motor Penyeberangan (KMP) dan dua kapal perintis itu dikoordinasikan peresmiannya dengan Kementerian Perhubungan.

Dua dari lima unit KMP yang masing-masing bertonage 500 DWT itu menyeberangi trayek Ambon-Buru Selatan dan Ambon-Seram Bagian Timur.

Tiga lainnya bertonage 750 DWT itu trayek Kota Tual - Dobo, ibukota Kabupaten Kepulauan Aru (Maluku)-Fak-Fak( Papua), Seram Utara-Waiga-Sorong dan satu lainnya berpangkalan di Ambon untuk sewaktu-waktu dikerahkan melayani di trayek membutuhkan.

Sementara kapal perintis masing-masing bertonase 1.200 DWT. Satu berpangkalan di Tual dan lainnya di Saumlaki, ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Di Maluku dengan beroperasinya lima unit yang baru itu berarti sudah 24 unit memperkuat armada penyeberangan di sini, sedangkan dua kapal perintis, maka Maluku memiliki 15 dari 80 unit armada yang beroperasi di tanah air. (L005/E011)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013