London (ANTARA News) - KJRI Hamburg bekerjasama dengan Deutch-Indonesische Gesselschaft (DIG) Hamburg dan Penerbit Hanser Berlin mengadakan acara Meet and Greet "Begegnung" dengan penulis novel Andrea Hirata, akhir pekan.

Acara tersebut sekaligus presentasi buku Laskar Pelangi versi bahasa Jerman yang diterjemahkan Peter Sternagel dengan judul "Die RegenbogenTruppe" dan diterbitkan Hanser Berlin, demikian Pensosbud KJRI Hamburg, Andi D. Yudyachandra, Selasa.

Konjen RI Hamburg, M. Estella Anwar Bey menyampaikan kisah sukses buku "Laskar pelangi" yang tercatat sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah dan merupakan buku pertama Indonesia yang mampu mencapai status Internasional Best Seller.

Laskar Pelangi diangkat kedalam film tahun 2008, dan setahun kemudian KJRI Hamburg memutar film tersebut pada acara Festival Film Indonesia di bioskop Abaton Hamburg yang mendapatkan sambutan luar biasa dari para penonton, ujar Konjen RI.

Konjen berharap dengan mendunianya novel Laskar Pelangi ini, dunia sastra Indonesia semakin berkibar di tataran internasional.

Acara pembacaan novel Laskar Pelangi versi bahasa Jerman "Die RegenbogenTruppe" oleh Herrn Rudolph, seorang aktor dan sastrawan Jerman dari Hamburg, serta pembacaan versi bahasa Indonesia disampaikan langsung Andrea Hiratta yang pada saat membacakannya sempat meneteskan air mata menahan haru.

Andrea Hirata menyampaikan Laskar Pelangi diangkat dari kisah nyata pribadinya dan bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang memiliki semangat belajar yang tinggi di sebuah sekolah bernama Muhammadiyah, yang penuh dengan keterbatasan.

Namun dengan segala keterbatasan yang ada tidak membuat mereka putus asa, tetapi malah terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.

Inti dari novel tersebut adalah mengangkat martabat guru wanita, Ibu Muslimah yang memiliki tekad memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak kurang mampu yang berada di daerah tertinggal, di Desa Gantung Belitung Timur.

Usai pembacaan naskah oleh Herrn Rudolf dan Andrea Hirata, acara dilanjutkan dengan diskusi yang pada umumnya membahas ide-ide, motivasi, kritik, dan dampak dibalik penulisan tetralogi Laskar Pelangi, Sang pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov.

Terkait dengan dampak dari kesuksesan buku Laskar Pelangi bagi Indonesia, khususnya Kota Belitung, Andreas Hirata menyatakan selain memberikan dampak positif di bidang pariwisata, buku tersebut juga berpengaruh terhadap peningkatan kesadaran sosial (social responsiblity) di bidang pendidikan.

Sebagai contoh konkrit, saat ini PT Timah banyak memberikan bea siswa bagi anak-anak dari kalangan tidak mampu yang dinilai berprestasi. Salah satu dampak positif lainnya dari karya Laskar Pelangi adalah jumlah orang yang bersedia menjadi tenaga pengajar secara sosial seperti Ibu Muslimah semakin meningkat, ujar Andrea.

Di akhir paparannya, Andrea menambahkan bahwa karya Laskar pelangi merupakan sumbangsih sederhana bagi kerjasama yang baik antara Indonesia dan Jerman di bidang budaya, dan ia merasa senang menjadi bagian dari kerjasama budaya dimaksud.

Die RegenbogenTruppe yang diterbitkan Penerbit Hanser Berlin telah beredar dan banyak dijual toko-toko buku di seluruh Jerman.

Andrea Hirata berada di Jerman dalam rangka menerima penghargaan atas karyanya, Laskar Pelangi, yang memperoleh ITB BuchAwards 2013 dalam kategori Literatur.

Usai menghadiri acara presentasi "Die RegenbogenTruppe" di Hamburg, Andreas Hirata melanjutkan perjalanan ke berbagai kota di Jerman, antara lain Koln, Berlin, Bonn, termasuk ke Kota Leipzig untuk menghadiri pameran buku terbesar di Jerman, Leipziger Buchemesee berlangsung 14 hingga 17 Maret mendatang.(ZG)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013