Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, sekarang memiliki fasilitas laboratorium analisis limbah dari berbagai sumber polutan.
"Kami berharap fasilitas baru ini bisa bermanfaat sebagai alat pengendali tingkat pencemaran lingkungan di sejumlah kawasan," ujar Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi Dadang Hidayat di Bekasi, Senin.
Dia mengatakan, pendirian laboratorium yang berlokasi di Perumnas II, Bekasi Selatan itu dimaksudkan untuk menganalisis secara mandiri berbagai polutan yang mencemari lingkungan Kota Bekasi.
"Selama ini, analisa terhadap berbagai polutan yang hendak diteliti dilakukan melalui kerja sama dengan laboratorium lain," katanya.
Menurut dia, Kota Bekasi sudah saatnya memiliki laboratorium mandiri sebagai bagian dari kewajiban mengendalikan lingkungan.
"Dengan kehadiran laboratorium itu juga, kami bisa melakukan pengawasan serta pembinaan intensif bagi sumber polutan yang limbah hasil produksinya melebihi ambang batas," kata Dadang.
Dadang menambahkan, laboratorium tersebut telah dilengkapi kapasitas untuk menganalisis limbah cair, limbah udara, dan limbah padat yang mencemari tanah.
"Investasi yang ditanamkan untuk pendirian laboratorium ini cukup besar, sebab alatnya mahal. Perangkat analisis limbah cair harganya mencapai Rp2,5 miliar. Sementara perangkat analisis limbah udara hingga Rp 3,5 miliar," katanya.
(*)
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013