Mereka sudah memenuhi target di All England. Saya sudah berpesan...agar mereka enjoy saja
Jakarta (ANTARA News) - Kesuksesan Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir mempertahankan gelar juara All England tak lepas dari asuhan Kepala Pelatih Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky, yang dikenal bertangan dingin dan cukup keras terhadap anak didiknya.

Richard yang dihubungi, Senin, mengaku memberi persiapan khusus bagi ganda campuran terbaik Indonesia itu dengan resep khusus dari hasil evaluasinya selama ini.

"Saya sudah tahu triknya dan sudah saya terapkan dua minggu sebelum laga mereka. Saya punya resep khusus dan itu non teknis," kata Richard yang dihubungi via telepon. Resep yang ia maksud adalah pendekatan secara personal. Tontowi digembleng latihan khusus, Liliyana diajak berbicara dari hati ke hati.

"Saya meminta kepada Butet (panggilan Liliyana) agar dia lebih percaya kepada Tontowi. Dan dia mau mengerti. Jadi Tontowi juga tidak merasa tertekan," ujar Richard.

Pada final All England Senin (11/3) dini hari WIB, penampilan Tontowi begitu cemerlang dan konsisten sepanjang pertandingan. Tontowi mampu menguasai dirinya yang bisa dibilang menjadi penentu kemenangan dengan pola permainan yang penuh taktis dan pukulan-pukulannya yang mematikan. 

Hal ini membuat Liliyana, yang lebih senior, tak lagi harus bekerja lebih keras seperti biasanya untuk menjaga pertahanan mereka agar tidak dijebol lawan --peraih emas Olimpiade 2012 Zhang Nan-Zhao Yunlei-- sehingga Liliyana dapat lebih fokus berjaga di posisi depan. Pasangan Indonesia itu menang langsung dua game 13-21, 17-21.

Selain medapat porsi latihan ekstra dari Richard, Tontowi juga dilarang membawa mobil ke Pelatnas Cipayung. Richard mengungkapkan Tontowi tidak lagi bebas pergi pada saat akhir pekan karena harus kembali ke pelatnas sebelum pukul 21.00 WIB selama 1,5 bulan.

"Sejak mereka saya tarik dari turnamen Malaysia Terbuka, Tontowi saya pegang khusus untuk latihan teknis dan fisik. Saya larang dia menaruh mobilnya di Pelatnas agar tidak kabur-kabur karena saya sadar beban turnamen ini pasti lebih berat bagi mereka karena harus pertahankan gelar," tutur Richard.

Kerja keras itu tidak sia-sia. Akhirnya, Tontowi-Liliyana berhasil mempertahankan gelar mereka bahkan mencetak sejarah sebagai pasangan ganda campuran Indonesia yang meraih gelar All England dua kali berturut-turut.

Selanjutnya, pasangan yang kini bertengger di peringkat dua dunia itu akan melanjutkan perjuangan mereka di turnamen Swiss Terbuka, juga sebagai juara bertahan. Namun, Richard mengaku tidak mau menaruh beban kepada mereka.

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013