Sistem rujukan yang ada memberi peluang bagi rumah sakit untuk melepas tanggung jawab...

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IX DPR Poempida Hidayatulloh mengatakan sistem rujukan yang sekarang tidak jelas memberi peluang bagi rumah sakit untuk melepas tanggung jawabnya.

"Sistem rujukan yang ada memberi peluang bagi rumah sakit untuk melepas tanggung jawab karena tidak jelas basis tahapannya," ujar Poempida di Jakarta, Senin.

Oleh karena itu, sambung dia, tidak mengherankan terjadi kasus seperti yang dialami oleh Ana Mudrika (15) yang meninggal pada hari Sabtu (9/3) karena ditolak empat rumah sakit akibat keterbatasan kamar yang tersedia.

Sebelumnya, kasus serupa juga menimpa bayi Dera yang meninggal pada pertengahan Februari. Dera meninggal setelah ditolak delapan rumah sakit.

"Selain itu, juga karena adanya lonjakan pasien yang berobat di rumah sakit," ujarnya.

Poempida menambahkan, hingga saat ini, Kementerian Kesehatan tidak juga menciptakan pelayanan yang menyeluruh sehingga tidak jelas siapa penanggung jawab pasien.

Masalah pelayanan tersebut, kata dia, seharusnya dibuat peraturan pemerintah yang merupakan amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Sampai saat ini, PP tersebut tidak ada.

DPR dalam waktu dekat, kata Poempida, akan mengadakan rapat kerja dengan Kementerian Kesehatan. Dalam raker tersebut, DPR akan menegaskan perlunya PP tersebut.

(*)

Pewarta: Indriani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013